Omnibus Law Dituding Manjakan Kapal Asing, Ini Kata Edhy Prabowo

Rabu, 11 Maret 2020 17:59 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (kanan) dan Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nilanto Perbowo (kiri) memaparkan kronologis penangkapan kapal pencuri ikan berbendera Vietnam saat jumpa pers di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis , 9 Januari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo membantah tudingan bahwa Omnibus Law yang akan memanjakan kapal asing untuk beroperasi di perairan tangkap Indonesia. “Yang nyuruh kapal asing menangkap ikan di Indonesia itu KKP, kalau kita izinkan. Tapi kan kita enggak izinkan,” kata dia, di Bandung, Rabu, 11 Maret 2020.

Edhy Prabowo menjelaskan, pemerintah akan menimbang kemampuan kapal tangkap nelayan Indonesia sebelum memberikan izin kapal asing untuk masuk. “Yang terpenting begini, saya akan melihat kemampuan kapal kita di Indonesia ini ada berapa,” kata dia.

Menurut dia, pengoperasian kapal asing tersebut adalah bagian dari pemberian kesempatan bagi investor asing untuk masuk. “Kita jangan seolah-olah anti asing. Kita mau investor asing masuk, tapi mereka enggak dikasih kesempatan untuk berinvestasi dan mengamankan industrinya,” kata pengganti Susi Pudjiastuti ini.

“Yang jelas aturannya begini. Jangan kapal tangkap asing masuk, yang nangkap orang asing. Ini bahaya. Makanya tidak ada lagi orang asing menangkap ikan di tengah laut,” kata Edhy.

Edhy mengklaim Omnibus Law juga tidak akan merugikan nelayan kecil. “Saya tidak melihat celah itu. Tidak ada nelayan dirugikan. Kalau memang ada nelayan yang dirugikan kita koordinasi. Saya tidak melihat ada sudut yang nelayan dirugikan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Justru menurut dia, Omnibus Law akan memberi kemudahan pada nelayan. Edhy mencontohkan, dulu nelayan kecil yang ingin membuka tambak harus membuat SIUP. “Sekarang enggak. Sebelum Omnibus Law dikeluarkan, kita sudah lakukan sekarang. Walaupun nanti akan diperkuat dengan hukum dari undang-undangnya. Sekarang sudah dilakukan,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

11 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

23 jam lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

1 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya