Batal, Percepatan Target Lifting Minyak 1 Juta Barel pada 2025

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Rahma Tri

Rabu, 4 Maret 2020 21:38 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz seusai penandatanganan pernyataan bersama di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020. Sinergitas tersebut tentang Pengawasan Bersama Penyediaan dan Pendistribusian BBM di wilayah NKRI. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah batal mempercepat target produksi siap jual atau lifting minyak sebanyak 1 juta barel per hari pada 2025. Alasannya, kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kami punya target dalam 10 tahun bisa mengembalikan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Rencana percepatan target lifting minyak 1 juta barel awalnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menilai target itu bisa direalisasikan pada 2025 dengan memanfaatkan teknologi EOR di sumur-sumur eksisting. Selain itu, juga dengan menggencarkan eksplorasi di wilayah baru.

"Mereka bilang 2030. Saya minta 2025. Saya mau cepat. Kan bagus untuk mengurangi impor energi," kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat petang, 31 Januari 2020.

Sebagai langkah mencapai akselerasi target lifting, Luhut telah menggelar rapat lanjutan koordinasi bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, SKK Migas, serta PT Pertamina (Persero), kemarin. Rapat itu turut mengundang Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Luhut juga meminta SKK Migas mengeksplorasi sumur-sumur baru untuk meningkatkan cadangan minyak. "Potensinya masih besar, bisa 1,7 miliar per barel," ucapnya.

Dikonfirmasi perihal percepatan lifting minyak itu, Ahok enggan berkomentar. Ia menyebut direksi lebih memiliki wewenang untuk menjelaskan. "Ke direksi saja," ujarnya.

Adapun Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya menyatakan kondisi produksi minyak di Indonesia cukup memprihatinkan. Cadangan minyak terus turun sejak tahun 2002. Dalam catatannya, temuan terbesar terakhir kali ditemukan sekitar 20 tahun silam. "Bendera setengah tiang ini," katanya di Palembang, November 2019 lalu.

Belakangan, Arifin akhirnya mengakui bahwa target lifting migas tersebut sulit direalisasikan. Akhirnya, target lifting dikembalikan ke tahun 2030 lantaran adanya beberapa kendala, di antaranya masalah infrastruktur dan eksplorasi yang membutuhkan waktu lama. "Eksplorasi saja butuh waktu panjang untuk menentukan sumber potensial,” ujar Arifin Tasrif, Rabu 4 Maret 2020.

DEWI NURITA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

2 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

2 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

2 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya