TEMPO.CO, Jakarta - CEO Air Products and Chemicals Inc Seifi Ghasemi menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Indonesia dalam waktu dekat. Niat itu ia sampaikan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat, 31 Januari 2020.
"Kami (Ghasemi dan Luhut) bicara investasi di Indonesia. Perusahaan kami tertarik menanamkan modal di negara Anda," tuturnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemariitman dan Investasi, Jakarta Pusat.
Namun, Ghasemi belum mau membeberkan nilai modal yang sudah disiapkan. Ia juga enggan menjelaskan bentuk investasi yang akan ditanamkan beserta target realisasinya.
Ghasemi hanya mengakui telah berdiskusi dengan Luhut untuk hal-hal yang masih bersifat umum. Berdasarkan pantauan Tempo, pertemuan itu digelar menjelang siang hari dan berlangsung tak sampai 60 menit.
Air Products & Chemicals Inc adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang bisnis gas dan bahan kimia untuk keperluan industri. Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan ketiga terbesar ketiga di Lembah Lehigh.
Pada Oktober 2019 lalu, Luhut menyatakan Indonesia terbuka untuk investasi asing dari semua negara, termasuk Amerika Serikat. Ia bahkan mengatakan Indonesia akan mendapatkan dana investasi senilai US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun dari lembaga keuangan pembangunan Pemerintah Amerika Serikat atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC) dalam waktu dekat.
Luhut mengatakan telah bertemu langsung dengan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Corey Kushner, dalam kunjungannya ke Negeri Abang Sam awal Oktober lalu. “Saya ke AS bertemu dengan Kushner. Lalu beliau tunjuk CEO OPIC (David Bohigian). Dalam pertemuan itu, Kushner serius akan investasi ke Indonesia. Mereka akan mulai dengan US$ 100 juta,” kata Luhut di kantornya, Jumat, 11 Oktober 2019.
Luhut menjelaskan, OPIC sejatinya memiliki potensi dana US$ 65 miliar yang bisa dikucurkan untuk investasi. Namun, pada tahap awal, duit segar itu tidak akan langsung diberikan secara gelondongan ke Indonesia.
Menurut Luhut, Amerika Serikat tengah melirik tiga proyek pembangunan yang sedang digeber pemerintah Indonesia. Di antaranya proyek transportasi, hilirisasi, dan infrastruktur. Dalam proyek bersama yang disepakati nanti, Amerika Serikat akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis.