Pemerintah Diminta Terbitkan Rekomendasi Impor Hortikultura

Selasa, 18 Februari 2020 03:32 WIB

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengecek kesiapan produksi bawang merah dan cabai di Jawa Tengah, Kamis, 12 April 2018.
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Harian Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Juwono meminta agar pemerintah segera mengeluarkan rekomendasi impor produk hortikultura (RPIH) dan surat persetujuan impor (SPI) untuk produk buah dan sayuran. Pasalnya kata Hendra, saat ini telah terjadi lonjakan harga buah dan sayur impor hingga 30 persen jika dibandingkan Desember tahun lalu.
"Kami berharap pemerintah segera menerbitkan RPIH dan SPI untuk menstabilkan harga bahan-bahan makanan dan juga memohon semua pihak yang berwajib untuk menelusuri proses prosedural aplikasi izin impor," ujar Hendra kepada Tempo, Senin 17 Febrauari 2020.
Hendra mengatakan setidaknya sudah ada sekitar 30 perusahaan yang mengajukan rekomendasi impor hortikultura yang mana dokumen pendukungnya sudah diverifikasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2019. Namun, Hendra menuturkan masih ada penundaan penerbitan izin impor lantaran masih menunggu instruksi Menteri Pertanian.
Menurut Hendra, pada 17 Januari lalu pemerintah juga telah menerbitkan hanya menerbitkan RPIH dari Amerika Serikat (AS). Itu pun, kata dia, RPIH hanya untuk tiga perusahaan importir dari total 23 perusahaan yang aplikasinya sudah terverifikasi pada saat itu. Pada 7 Februari lalu, Kementan juga telah menerbitkan RPIH khusus untuk impor bawang putih kepada sepuluh perusahaan importir bawang putih.
"Akibatnya harga-harga buah-buahan sayuran sudah melambung tinggi dan pasti akan lebih tinggi lagi karena stok yang ada di gudang para importir itu hanya dari impor yang tiba pada Desember dan kebanyakan sudah tidak ada stok sama sekali," tutur Hendra.
Hendra mencatat adanya kenaikan harga hingga 30 persen dari Desember ke Januari. Tingginya harga hortikultura juga berdampak pada turunnya penjualan buah impor hingga 25 persen. Penurunan penjualan diperkirakan masih akan berlanjut selama rekomendasi impor tidak dikeluarkan.
Selain Cina, rekomendasi impor hortikultura yang diharapkan adalah Australia, Selandia Baru, Pakistan, Mesir, Thailand, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, Turko, dan Afrika Selatan.
"Kami belum dapat penjelasan resmi dari Kementan sama sekali, hanya diinformasikan sedang diproses," tutur Hendra.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya