Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 17 Februari 2020 06:04 WIB

Interior Wuhan Sport Center yang dipenuhi ratusan ranjang, di Provinsi Hubei, Cina, 12 Februari 2020. Gedung olahraga ini disulap menjadi rumah sakit sementara untuk menampung pasien virus Corona. Xinhua/Xiao Yijiu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina memastikan bakal segera meluncurkan stimulus yang lebih efektif untuk menyelamatkan perekonomian nasional setelah dihantam wabah virus corona. Meski demikian, paket kebijakan ekonomi ini juga dikhawatirkan bakal memperlebar defisit fiskal.

Namun, Menteri Keuangan Cina Liu Kun menyatakan stimulus tersebut harus dilakukan karena dampak virus corona (Covid-19) telah menekan pertumbuhan ekonomi ke titik terendah. Pada saat bersamaan, jumlah kasus penularan dan korban meninggal akibat virus ini terus bertambah.

Liu mengatakan, pemerintah Cina berkomitmen terus menyempurnakan kebijakan stimulus tahun ini. Caranya, dengan memangkas pajak perusahaan dan memotong pengeluaran pemerintah yang tidak diperlukan.

“Ketika penghimpunan pajak dan biaya mungkin akan meningkatkan tantangan jangka pendek, Cina harus mengimplementasikan program jangka panjang dan membuat langkah cepat untuk menerapkan pemotongan pajak dan biaya,” jelas Liu, seperti dikutip dari Bloomberg, Ahad 16 Februari 2020.

Seperti diketahui, wabah virus corona dan meluasnya lokasi penyebaran virus telah menekan pertumbuhan ekonomi Cina serta negara-negara lainnya. Pada saat yang sama, Sekretaris Finansial Hong Kong Paul Chan mengemukakan Hong Kong bakal mengalami defisit fiskal pada tahun mendatang.

Tak jauh berbeda dengan Hong Kong, Singapura bakal mempresentasikan anggaran tahunnya, yang diperkirakan menunjukkan defisit fiskal terbesar selama dua dekade. Pemerintah Singapura akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi terkait dampak virus corona ini pada Selasa, 18 Februari 2020.
Advertising
Advertising

Pemerintah Cina sebenarnya telah menghadapi tren perlambatan pendapatan, bahkan sebelum wabah virus menghantam negeri itu. Hal ini membuat hampir semua pengusaha menutup usahanya. Berdasarkan analisis anggaran yang dianalisis Blomberg, mayoritas pemerintah lokal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dibandingkan rata-rata tahunan pada 2019.

BISNIS

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

6 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

22 jam lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya