Minat Investasi di Indonesia, CEO Air Products Temui Luhut

Jumat, 31 Januari 2020 13:19 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Air Products and Chemicals Inc Seifi Ghasemi menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Indonesia dalam waktu dekat. Niat itu ia sampaikan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat, 31 Januari 2020.

"Kami (Ghasemi dan Luhut) bicara investasi di Indonesia. Perusahaan kami tertarik menanamkan modal di negara Anda," tuturnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemariitman dan Investasi, Jakarta Pusat.

Namun, Ghasemi belum mau membeberkan nilai modal yang sudah disiapkan. Ia juga enggan menjelaskan bentuk investasi yang akan ditanamkan beserta target realisasinya.

Ghasemi hanya mengakui telah berdiskusi dengan Luhut untuk hal-hal yang masih bersifat umum. Berdasarkan pantauan Tempo, pertemuan itu digelar menjelang siang hari dan berlangsung tak sampai 60 menit.

Air Products & Chemicals Inc adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang bisnis gas dan bahan kimia untuk keperluan industri. Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan ketiga terbesar ketiga di Lembah Lehigh.

Pada Oktober 2019 lalu, Luhut menyatakan Indonesia terbuka untuk investasi asing dari semua negara, termasuk Amerika Serikat. Ia bahkan mengatakan Indonesia akan mendapatkan dana investasi senilai US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun dari lembaga keuangan pembangunan Pemerintah Amerika Serikat atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC) dalam waktu dekat.

Luhut mengatakan telah bertemu langsung dengan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Corey Kushner, dalam kunjungannya ke Negeri Abang Sam awal Oktober lalu. “Saya ke AS bertemu dengan Kushner. Lalu beliau tunjuk CEO OPIC (David Bohigian). Dalam pertemuan itu, Kushner serius akan investasi ke Indonesia. Mereka akan mulai dengan US$ 100 juta,” kata Luhut di kantornya, Jumat, 11 Oktober 2019.

Luhut menjelaskan, OPIC sejatinya memiliki potensi dana US$ 65 miliar yang bisa dikucurkan untuk investasi. Namun, pada tahap awal, duit segar itu tidak akan langsung diberikan secara gelondongan ke Indonesia.

Menurut Luhut, Amerika Serikat tengah melirik tiga proyek pembangunan yang sedang digeber pemerintah Indonesia. Di antaranya proyek transportasi, hilirisasi, dan infrastruktur. Dalam proyek bersama yang disepakati nanti, Amerika Serikat akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis.


Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

4 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

19 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

23 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya