Terbitkan Surat Utang SBR009, Pemerintah Incar Dana Rp 2 Triliun

Editor

Rahma Tri

Rabu, 29 Januari 2020 21:33 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan perolehan dana sebesar Rp 2 triliun dari penerbitan surat utang Savings Bond Ritel seri SBR009.

"Saya melihat orang investasi ini menilai SBR sebagai investasi yang menarik. Di 2019 itu ternyata generasi millenial mendominasi saat ini," kata Luky di Kuningan City, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Dia mengatakan, sepanjang 2019, sebanyak 52 persen investor SBR merupakan generasi millenial. Dia berharap dominasi generasi millenial kembali berlanjut tahun ini. "Jadi kan sangat mengutamakan kemudahan, praktis, denyan gadget, dan dengan online semua difasilitasi," ujar Luky.

Karena itu, Kemenkeu menargetkan investor ritel membeli SBR hingga Rp 50 triliun tahun ini.

Dia menyampaikan hal itu usai membuka talkshow SBR009 di Jakarta dengan tema Nanti Kita Cerita Tentang Negeri Ini. Tema acara itu terinspirasi dari film karya anak bangsa yang sedang sangat populer saat ini, yang diadaptasi dari novel laris Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Acara dikemas dalam bincang eksklusif dengan penulis buku NKCTHI Marcella FP, financial planner dan founder Jouska, Aakar Abyasa, serta Direktur Surat Utang Negara Loto S. Ginting.

Pada 2020, penerbitan SBN ritel dimulai dengan penerbitan SBR009 yang masa penawarannya berlangsung dari tanggal 27 Januari hingga 13 Februari 2020. Dengan tingkat bunga mengambang dengan batas minimal sebesar 6,3 persen per tahun sampai jatuh tempo pada 10 Februari 2022, SBR009 dinilai terjangkau dan menguntungkan. Bahkan, surat utang ini dapat dipesan hanya dengan dan asebesar Rp 1 juta dan memberikan tingkat kupon yang lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.

Luky menerangkan, dana masyarakat yang berinvestasi melaui surat utang SBR009 akan langsung masuk ke rekening Kas Negara. Dana itu akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020, khususnya dalam usaha peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan demikian, kata dia, berinvestasi di SBR009 berarti berpartisipasi langsung dalam pembangunan negara Indonesia.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya