Imbas Virus Corona, Cina Diprediksi Tumbuh di Bawah 6 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Selasa, 28 Januari 2020 16:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina bakal melorot di bawah 6 persen akibat pukulan wabah virus corona. Berkaca pada pengalaman wabah SARS dulu, Sri Mulyani melihat wabah yang terjadi pada satu kuartal memiliki pengaruh hingga dua kuartal setelahnya.
"Ini menimbulkan pesimisme yang menggulung ekonomi pada Januari ini. Biasanya Tahun Baru Imlek dianggap sebagai salah satu momentum Cina untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui konsumsi," ujar Sri Mulyani, Selasa 28 Januari 2020.
Dengan merebaknya wabah virus corona tersebut, Sri Mulyani menilai potensi domestik Cina terutama konsumsi tidak bisa direalisasikan. Akibatnya, laju pertumbuhan ekonomi Cina pun kehilangan momentumnya.
Potensi perlambatan ekonomi Cina akibat pukulan virus corona ini, kata Sri Mulyani, mesti diwaspadai oleh Indonesia. "Ini menggambarkan bahwa risiko itu bisa unpredictable dan very volatile. Semua negara wajib selalu mewaspadai dan menyiapkan instrumen kebijakan untuk terus bertumbuh," kata dia.
Sebagai catatan, virus corona adalah adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Beberapa virus corona yang dikenal beredar pada hewan tetapi belum terbukti menginfeksi manusia.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi virus corona antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
BISNIS