YLKI Minta Kasus Jiwasraya Jangan Sampai Seperti First Travel

Selasa, 14 Januari 2020 14:19 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjamin keamanan dana nasabah setelah kasus gagal bayar perusahaan ini masuk ke ranah pidana. Wakil Ketua Harian YLKI Sudaryanto mengkhawatirkan kasus tersebut berujung mirip dengan perkara First Travel.

"Saat naik ke pidana, aset First Travel disita. Sehingga, ujung-ujungnya nasib konsumen terkatung-katung dan uang tidak kembali," ujar Sudaryanto di kantornya, Selasa, 14 Januari 2020.

Menurut Sudaryanto, di banyak negara, perkara yang menyangkut perusahaan asuransi umumnya diselesaikan di level otoritas keuangan, seperti OJK. Otoritas itu akan memberikan denda kepada entitas yang tak memenuhi hak nasabah.

Meski demikian, Sudaryanto mengatakan proses yang sudah berlangsung di ranah hukum terkait perusahaan asuransi pelat merah mesti dikawal sampai final. Sedangkan pihak-pihak berwajib mesti segera memenuhi permintaan konsumen yang telah mengajukan polis klaim.

Menurut dia, perlu ada batas waktu untuk realisasi pembayaran polis dengan skema bisnis yang telah ditetapkan. Sementara itu, YLKI menolak keras rencana pembentukan panitia khusus atau pansus oleh Parlemen untuk kasus Jiwasraya ini. "Belum ada sejarahnya kasus kayak gini dibawa ke politik," ucapnya.

Sudaryanto menganggap penyelesaian gagal bayar Jiwasraya melalui pansus tidak akan mempercepat pembayaran klaim.
Sebaliknya, seandainya pembentukan pansus bertujuan mempercepat pembentukan Undang-undang Pemegang Polis, YLKI akan menunjukkan dukungan. Sebab, saat ini, negara belum memiliki undang-undang yang melindungi pemegang polis asuransi. "Jadi DPR bukan masuk ke ranah teknis. Jangan sampai," ucapnya.

Adapun Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan saat ini jumlah pengaduan nasabah Jiwasraya ke yayasannya tak terlampau banyak. Bahkan, hanya terdapat satu pengaduan.

Ia menduga, konsumen Jiwasraya merupakan konsumen antara dengan kasus bisnis investasi. Sedangkan konsumen yang mengadu ke YLKI biasanya merupakan konsumen dengan kategori akhir. "Jadi secara regulasi, kami menghandle konsumen akhir," ucapnya.

Berita terkait

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

1 jam lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

6 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

12 jam lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

15 jam lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

16 jam lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

16 jam lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

19 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

19 jam lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

1 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

1 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya