Cerita Sri Mulyani Menyatukan Pegawai Kemenkeu yang Terbelah

Kamis, 19 Desember 2019 10:48 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Sri Mulyani Indrawati berbagi pengalaman saat pulang kembali ke Indonesia pada 2016. Sri Mulyani meninggalkan Amerika Serikat karena ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Permadi Brodjonegoro.

“Saya pulang setelah enam tahun di Amerika, sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia,” kata Sri Mulyani dalam acara Gerakan Suluh Kebangsaan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2019.

Enam tahun sebelum itu, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan, membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Pada 2010, ia mengundurkan diri untuk berkarir di Bank Dunia.

Kembali ke Kementerian Keuangan, banyak hal berbeda yang ditemui Sri Mulyani. Saat itu, ia melihat ada “ketegangan di bawah permukaan” yang terjadi di antara pegawai kementerian tersebut. Ketegangan yang dimaksud yaitu interaksi antar pegawai menjadi lebih eksklusif dan terkotak-kotak karena lebih religius.

Contohnya, azan berkumandang saat rapat, maka pegawai yang muslim langsung berbondong-bondong ke masjid. Hal ini menjadi masalah sensitif yang menjadi pembicaraan di kementerian saat itu.

Sebab implementasi dari sikap religius dalam birokrasi, kata Sri Mulyani, tidak menimbulkan ketenangan. Tapi sebaliknya, menimbulkan ketegangan. Terlebih saat Pemilu 2014, polarisasi itu semakin kentara.

Sehingga, situasi inilah yang menjadi tantangan bagi Sri Mulyani saat itu. Sebab, ia harus benar-benar menyatukan 87 ribu orang yang bekerja sebagai pegawai negeri di Kementerian Keuangan.

Cerita ini bukanlah kali pertama diceritakan oleh Sri Mulyani. Dalam pidato di depan mahasiswa Universitas Indonesia pada 12 Oktober 2019 lalu, ia juga bercerita soal kondisi yang pernah terjadi di kementeriannya tersebut.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

13 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya