Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ditemui usai memberikan key note speech dalam acara Simposium Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan sinyal kebijakan moneter yang akomodatif pada tahun depan namun tetap melihat perkembangan ekonomi global.
Bank sentral memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan mencapai 3 persen dan 3,1 persen pada 2020, dengan asumsi perang dagang tidak semakin memburuk dan kesepakatan AS dan Cina dapat terealisasi bulan depan.
"Berdasarkan asumsi itu, kami memberikan forward guidance BI masih melihat terbukanya ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif, bisa dalam bentuk suku bunga, penurunan GWM atau relaksasi makroprudensial," ujar Perry dalam acara CEO Networking 2019 di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Kendati demikian, lanjut Perry, bank sentral tetap terus mengikuti dan mencermati perkembangan data dalam mengambil kebijakan (data dependant), terutama analisa skenario-skenario ekonomi dari Amerika Serikat.
Terkait perang dagang, apabila semakin memburuk maka pertumbuhan ekonomi global tahun depan kemungkinan tidak akan mencapai 3,1 persen seperti proyeksi BI, namun bisa turun ke 2,9 persen hingga 3 persen.
"Data dependant akan terlihat bulan depan. Kami akan sampaikan apa yang akan kami lakukan," kata Perry.
Untuk tahun ini, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate dari 6 persen menjadi 5 persen. Kebijakan tersebut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi pada tahun depan.
"Kami ingin lihat bagaimana pertumbuhan ekonomi kita mengarah ke 5,3 persen. Dari BI berupaya mengarahkan ke 5,2 persen, Menteri Keuangan dengan fiskal stimulus untuk ke 5,3 persen," ujar Perry.
Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See
40 hari lalu
Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pola wait and see dari perusahaan untuk berinvestasi telah berubah. Dalam hal ini, geliat investasi sudah mulai tampak meningkat.
Bos BI Perkirakan Suku Bunga AS Turun hingga 75 Basis Poin pada 2024
1 Februari 2024
Bos BI Perkirakan Suku Bunga AS Turun hingga 75 Basis Poin pada 2024
Bank Indonesia memperkirakan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR) akan turun sebanyak tiga kali hingga mencapai 75 basis poin pada 2024.