Genjot Inovasi, Kemenperin Bentuk Masyarakat Keramik Indonesia

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Minggu, 27 Oktober 2019 11:23 WIB

Pekerja membuat pot keramik di industri keramik dan gerabah Oma Saputra di Kiaracondong, Bandung, Jumat (4/1). Harga Elpiji yang naik tahun ini akan semakin membebani pengusaha kecil. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian bakal segera mendirikan Masyarakat Keramik Indonesia (MKI). Kemenperin berharap MKI ini dapat memberikan kontribusi optimal terhadap peningkatan inovasi, hilirisasi industri dan penciptaan nilai tambah di industri keramik dalam negeri.

“Jadi, MKI akan berfungsi sebagai simpul kolaborasi antara para pemangku kepentingan, yang terdiri dari para akademisi, masyarakat bisnis dan instansi litbang pemerintah serta komunitas keramik,” kata Kepala BPPI Ngakan Timur Antara, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Selain itu, MKI juga diharapkan bisa menjadi penghubung agar hasil penelitian dan pengembangan dari Balai Besar Keramik (BBK) dapat lebih diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri. Sebab saat ini, sudah banyak hasil penelitian dari BBK yang dinilai mempunyai Technological Readiness Level (TRL) 7. “Artinya telah siap untuk diaplikasikan,” ujar Ngakan.

Ngakan menambahkan, Kemenperin juga berharap kepada para industri keramik dalam negeri agar terus berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. “Jadi, selain dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, kami juga mendorong agar mereka bisa memperluas pasar ekspor terutama di tingkat regional,” kata dia.

BBK merupakan salah satu unit penelitian di bawah BPPI Kemenperin. Kepala BBK Gunawan menyatakan, riset di lembaganya saat ini lebih diarahkan pada advanced ceramic, selain keramik konvensional. Menurut dia, fokus ini sejalan dengan wacana Industri 4.0 di Kemenperin.

Advertising
Advertising

Saat ini, kata dia, BBK telah mempunyai kemampuan mulai dari ekstraksi bahan alam hingga sintesis bahan berbasis teknologi nano. Selain itu, BBK juga telah menghasilkan pemurnian bahan alumina, zirconia, titania, dan ferrite. “Ini siap digunakan oleh industri keramik di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, kinerja produksi sektor keramik dalam negeri saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan itu hadir dari arus produk impor yang masuk ke Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto menjelaskan hasil dari tindakan pengamanan atau safeguard yang diberikan pemerintah pada Oktober 2018 untuk menghadapi ancaman impor produk keramik China masih di luar ekspektasi. Namun, asosiasi masih optimistis mampu meningkatkan kinerja produksi sektor keramik.

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

18 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

19 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

19 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

22 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

32 hari lalu

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.

Baca Selengkapnya