BPJS Kesehatan Ajak Halodoc Kembangkan Layanan Kesehatan Digital

Kamis, 10 Oktober 2019 15:47 WIB

Perusahaan penyedia layanan aplikasi Halodoc meneken nota kesepahaman dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada Kamis, 10 Oktober 2019 Sudarta di Hotel The Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat. Penandatanganan kerja sama itu dihadiri oleh Chief Executive Officer Halodoc Jonathan Sudarta (kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah), dan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda (kanan). TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan penyedia layanan aplikasi Halodoc meneken nota kesepahaman dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan pada Kamis, 10 Oktober 2019. Kerja sama itu menyepakati pengembangan layanan kesehatan berbasis digital.

“Kami melakukan kerja sama untuk merumuskan langkah-langkah terbaik,” ujar Chief Executive Officer Halodoc Jonathan Sudarta di Hotel The Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat.

Meski telah menyepakati nota kesepahaman hitam di atas putih dengan BPJS Kesehatan, Jonathan mengatakan entitasnya belum memiliki gambaran kerja sama bisnis yang lebih detail ke depan. Ia mengatakan, Halodoc dan BPJS Kesehatan saat ini masih dalam tahap komunikasi untuk merembuk rencana yang akan digarap bersama guna pengembangan teknologi.

Ihwal relasi bisnis kedua entitas tersebut, Joanthan mengklaim Halodoc sedari awal tidak memprioritaskan profit. Sebab, misi Halodoc saat ini ialah menjangkau berbagai lapisan masyarakat di Indonesia untuk memperoleh kemudahan layanan kesehatan.

“Kami panggilannya adalah memudahkan akses kesehatan. Entitas kami ini dekat dengan socio-preneurship. Visinya adalah untuk pemberian layanan kesehatan yang lebih layak,” tuturnya.

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda berharap kerja sama ini dapat membuka kesempatan bagi BPJS Kesehatan untuk mengembangkan sistem teknologinya. Menurut Bagenda, keberadaan Halodoc telah menambah mitra promotif-preventif.

“Ke depan, kami akan berdiskusi bagaimana cara mengintegrasikan Halodoc dengan mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” ujarnya.

Wahyuddin membuka kemungkinan terkoneksinya sistem pembayaran premi asuransi pengguna BPJS Kesehatan dan Halodoc. Artinya, ke depan, pengguna BPJS Kesehatan bisa melakukan transaksi pembayaran asuransi melalui aplikasi Halodoc.

Sebab, sebelumnya, BPJS Kesehatan juga telah melakukan kerja sama serupa dengan Gojek, Ovo, Tokopedia, dan marketplace lainnya.

Adapun pada tahap pertama, kerja sama BPJS Kesehatan dan Halodoc hanya berfokus pada penyediaan informasi. Peserta JKN akan memperoleh kesempatan untuk mengakses informasi kesehatan di aplikasi Halodoc.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap kerja sama keduanya akan menjadi solusi bagi permasalahan kesehatan di iIndonesia. “Bukan dalam kontek menyembuhkan atau medical, tapi bisnis pelayanan Kesehatan di Indonesia,” tuturnya.

Rudiantara mengatakan, kesepakatan keduanya merupakan langkah positif bagi Halodoc untuk meningkatkan valuasinya. Ke depan, ujar dia, tak menutup kemungkinan Halodoc akan menyusul lima perusahaan rintisan di Indonesia sebagai unicorn.

“Mudah-mudahan unicorn dari health technology ada. Kalau kita ramai-ramai pakai BPJS, jadilah dia (Halodoc) unicorn selanjutnya,” ucapnya.

Saat ini, Halodoc memiliki 7 juta pengguna. Adapun pendanaan Halodoc telah mencapai series B+ dengan valuasi US$ 100 juta.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

19 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

22 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

24 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

27 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

32 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

32 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

33 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.

Baca Selengkapnya