Terimbas Resesi, Indonesia Mungkin Akan Alami Perlambatan Ekonomi

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 5 Oktober 2019 06:27 WIB

Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Standard Chartered Bank, Rino Donosepoetro menyangsikan Indonesia akan mengalami resesi pada 2020.

"Apakah emang benar resesi? belum tentu juga, dan ini merupakan relatif dan ke arah mana situasi macro economy, political economy akan begerak, karena banyak uncertainty dan banyak faktor," kata Rino di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2019.

Rino mengakui, sudah banyak pakar ekonomi yang menganalisa untuk memproyeksikan perekonomian Indonesia tahun depan. Namun ia meyakini, Indonesia akan terdampak resesi global taoi hanya sampai kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Tetap tumbuh tapi mengalami pelambatan," ucapnya.

Kemudian, dia menjelaskan tentang dana investasi yang katanya lari ke luar negeri. Menurut Rino, hal tersebut perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam. "Pertama adalah kenapa pada lari? belum tentu lari, mungkin ada yang jalan, ada yang diam di tempat," kata dia.

Rino mengatakan untuk arus pergerakan dana di pasar uang dan modal memang mungkin sangat terjadi bagi negara berkembang. "Karena mereka masuk cepat, keluar juga bisa cepat. Beda dengan foreign direct invesment (FDI)," ungkapnya.

Jadi untuk Indonesia, menurut Rino, tidak ada pergerakan uang yang cepat ke luar negeri, karena memang Indonesia itu sudah kuat untuk FDI. "Saya liat appetite for invesment Indonesia aset dari foreign invesment itu very strong," ujarnya.

Hal tersebut terbukti dari obligasi yang dilepas oleh pemerintah dan swasta yang sangat diminati oleh asing selama enam bulan terakhir. Bahkan, banyak investor asing yang ingin menanamkan uangnya di dalam negeri.

"Kalau dilihat uang keluar dari Indonesia saya rasa tidak, tapi memang kita bersaing dengan negara lain. kalau memang ada pergerakan secara cepat dari negera ke negara lain, kemana sih lari? Ya larinya ke market yang dianggap punya return better," ungkap Rino.

Sebagai contoh yaitu tahun 2017, Rino bercerita bahwa memang banyak uang yang kembali ke Amerika Serikat, karena saat itu memang suku bunga di sana tinggi. Fenomena ini menyedot dana dari negara-negara emerging market economy.

Sebelumnya, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, pemerintah perlu mengambil langkah preventif untuk melindungi perekonomian nasional dari dampak resesi ekonomi global. Sebab, ia mendeteksi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang Indonesia untuk memasuki resesi.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

9 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya