Subsidi BBM Turun Rp 115,6 Miliar, Pemerintah dan DPR Sepakat

Editor

Rahma Tri

Jumat, 6 September 2019 13:27 WIB

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui penurunan subsidi energi yang totalnya mencapai Rp 12,6 triliun. Angka itu, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terdiri dari penurunan subsidi BBM Rp 115,6 miliar, subsidi LPG Rp 2,6 triliun, dan kurang bayar Rp 2,5 triliun.

"Untuk subsidi listrik turun Rp7,4 triliun, akibat penurunan asumsi ICP dan juga adanya penajaman sasaran penerima subsidi golongan 900 VA," kata Sri Mulyani di kompleks gedung DPR, Jakarta, Jumat, 6 September 2019.

Hal itu sekaligus disampaikan dalam persetujuan postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2020. Sri Mulyani mengatakan perubahan asumsi harga migas mengubah struktur anggaran tahun depan, khususnya komposisi pendapatan dan belanja negara.

"Dengan perubahan asumsi menyangkut indikator minyak, maka terjadi perubahan dari sisi postur pendapatan, terutama yang berasal dari pajak migas," ujarnya.

Setelah Sri Mulyani memaparkan itu, pimpinan rapat badang anggaran Kahar Muzakir meminta persetujuan para peserta rapat. "Apakah perubahan sentara postur RAPBN 2020 disetujui?" tanya Kahar. Pertanyaan itu disambut kata setuju oleh seluruh peserta dan palu diketuk.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mengatakan harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang dikoreksi dari US$ 65 per barel menjadi US$ 63 per barel. Menurut Sri Mulyani, postur sementara RAPBN 2020 dari sisi target pendapatan naik Rp 11,6 triliun menjadi Rp 2.233,2 triliun. Angka itu berubah dari usulan awal yang senilai Rp 2.221,5 triliun.

Pendapatan itu kata Sri Mulyani, terdiri dari penerimaan perpajakan dari usulan awal senilai Rp 1.861,8 triliun naik Rp 3,9 triliun menjadi Rp 1.865,7 triliun. Penerimaan negara bukan pajak atau PNBP naik dari target awal Rp 359,3 triliun menjadi Rp367 triliun atau naik Rp 3,9 triliun. Untuk target tax ratio, kata dia, juga naik dari 11,5 persen menjadi 11,56 persen.

Sedangkan, kata Sri Mulyani, untuk belanja negara juga naik dari usulan awal sebesar Rp 2.528,8 triliun menjadi Rp 2.540,4 triliun. Kenaikan belanja secara total disesuaikan dengan kenaikan pendapatan sebesar Rp 11,6 triliun."Perubahan postur belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang naik dari usulan awal sebesar Rp 1.670 triliun menjadi Rp 1.683,5 triliun," ujar dia.

Sri Mulyani juga memaparkan soal untuk alokasi transfer ke daerah dan dana desa. Di mana angkanya turun dari usulan awal yang sebesae Rp 858, 8 triliun menjadi Rp 856,9 triliun. Nilai itu turun Rp 1,8 triliun dari usulan awal dalam RAPBN dan nota keuangan 2020 yang disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

4 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya