Goldman Sachs: Perang Dagang AS - Cina Kian Mengkhawatirkan

Senin, 12 Agustus 2019 11:34 WIB

Goldman Sachs di lantai bursa New York Stock Exchange.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Goldman Sachs Group Inc mengatakan bahwa kekhawatiran perang dagang AS-Cina mengarah ke resesi semakin meningkat. Lembaga itu juga tidak lagi memperkirakan kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia sebelum pemilu presiden AS 2020.

"Kami memperkirakan tarif yang menargetkan sisa US$ 300 miliar dari Cina akan berlaku," kata bank itu dalam catatan yang dikirim kepada para nasabahnya, Ahad, 11 Agustus 2019.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 1 Agustus bahwa pihaknya akan mengenakan tarif tambahan 10 persen pada impor Cina senilai US$ 300 miliar per 1 September 2019 mendatang. Ia juga mendorong Cina untuk menghentikan pembelian produk-produk pertanian AS.

Tak hanya itu, Amerika Serikat juga menuding Cina sebagai manipulator mata uang. Sementara negara tirai bambu itu menyangkal telah memanipulasi yuan untuk keuntungan kompetitif. Adapun perselisihan perdagangan selama setahun telah berkisar pada masalah-masalah seperti tarif, subsidi, teknologi, kekayaan intelektual dan keamanan siber, di antara lainnya.

Atas hal-hal tersebut di atas, Goldman Sachs menurunkan perkiraan pertumbuhan kuartal keempat AS sebesar 20 basis poin menjadi 1,8 persen. Pasalnya, ada dampak yang lebih besar dari yang diperkirakan dari perkembangan ketegangan perdagangan.

"Secara keseluruhan, kami telah meningkatkan perkiraan kami tentang dampak peningkatan perang dagang," kata Goldman Sachs dalam catatan yang ditulis oleh tiga ekonomnya, Jan Hatzius, Alec Phillips dan David Mericle.

Catatan Goldman Sachs itu juga menyebutkan adanya peningkatan biaya input dari gangguan rantai pasokan dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan AS mengurangi aktivitas domestiknya. "Ketidakpastian kebijakan seperti itu juga dapat membuat perusahaan-perusahaan menurunkan belanja modal mereka," ujar para ekonom.

ANTARA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya