2020, Kemenhub Gelontorkan Subsidi Rp 180 M untuk LRT Palembang

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 2 Agustus 2019 18:45 WIB

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin, 23 Juli 2018. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelontorkan subsidi untuk pengoperasian lintas rel terpadu atau LRT Palembang, Sumatera Selatan sebesar Rp180 miliar pada tahun 2020. Angka ini meningkat dari subsidi tahun 2019 yang sebesar Rp 123 miliar.

"Untuk tahun ini Rp 123 miliar subsidi, untuk 2020 Rp180 miliar,"kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri di Kantornya di Jakarta Pusat, Jumat, 2 Agustus 2019.

Zulfikri mengatakan, subsidi yang lumayan besar ini diberikan untuk pengoperasian LRT Sumatera Selatan guna menarik masyarakat untuk menggunakan moda transportasi baru tersebut. Selama ini okupansi LRT rendah bukan karena daya beli, namun belum tersosialisasikan dengan baik.

"Ini kita masih dalam upaya untuk mengenalkan teknologi baru transportasi agar kenal dulu masyarakat," katanya.

Menurut Zulfikri, skenario pemberian subsidi tersebut berlangsung sampai tahun 2020 dalam rangka sosialisasi. Namun, setelah itu maka subsidi akan dikurangi dan semakin menurun seiring dengan penambahan jumlah penumpang serta pengelolaan aset. "Di tahun keempat atau 2022, nanti akan berkurang menjadi Rp 89 miliar," tambahnya.

Advertising
Advertising

Saat ini, LRT Palembang sudah menunjukkan peningkatan, di antaranya untuk tingkat keterisian pernah mencapai 100 persen menjelang Idul Fitri 2019 lalu. Dia menyebutkan, jumlah penumpang tertinggi per hari mencapai sekitar 9.000 orang, di mana rata-rata harian ada 5.000 orang.

Kemenhub menargetkan untuk pengoperasian LRT secara ultimate pada September mendatang, yakni dengan mempersingkat waktu kedatangan kereta dari 30 menit menjadi 15 menit. Adapun waktu tempuh juga dipangkas dari 50 menit menjadi 30 sampai 45 menit.

"Sekarang satu rangkaian ada delapan kereta, nanti kita potong jadi enam kereta untuk dari Bandara ke kota Stasiun Cinde, karena memang rata-rata penumpang cuma sampai ke kota, tidak sampai ke stasiun DJKA," ungkap Zulfikri

Zulfikri menjelaskan, bahwa pemotongan rute tersebut disebabkan oleh permintaan masyarakat yang tinggi dan juga guna memancing mereka untuk naik LRT. LRT Palembang juga akan diintegrasikan dengan moda lain, yaitu bus Transmusi yang rutenya sudah disiapkan, "jadi ada konsep feeder," katanya.

Berita terkait

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

8 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

12 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

14 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

21 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

22 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

23 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya