100 Kabupaten dan Kota Terdampak Kekeringan, Jawa Timur Terluas

Senin, 8 Juli 2019 12:08 WIB

Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin, 24 Juni 2019. Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mencatat saat ini terdapat sekitar 100 kabupaten dan kota terdampak kekeringan pada musim kemarau 2019 yang tersebar di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, dan NTT.

Baca: Dampak Kekeringan, Bojonegoro Kirim 1.000 Ton Beras ke Jambi

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi yang digelar Kementerian Pertanian dengan lintas sektoral dinas pertanian kabupaten, dinas PU kabupaten serta kodim di wilayah terdampak kekeringan guna memitigasi dan mengadaptasi kekeringan.

"Sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari. Terdapat lebih kurang 100 kabupaten dan kota yang terdampak kekeringan," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sarwo Edhy di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.

Sarwo menyebutkan total luas kekeringan pada musim kemarau 2019 mencapai 102.746 hektare dan puso 9.358 hektare. Jawa Timur menjadi provinsi dengan wilayah paling luas terdampak kekeringan mencapai 34.006 hektare dengan puso 5.069 hektare. Kemudian, diikuti Provinsi Jawa Tengah dengan luas kekeringan mencapai 32.809 hektare dengan puso 1.893 hektare, Jawa Barat 25.416 hektare dan puso 624 hektare.

Selanjutnya, luas kekeringan di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mencapai 6.139 hektare dengan puso 1.757 hektare, Banten kekeringan 3.464 hektare, NTB 857 hektare dan NTT 55 hektare dengan puso 15 hektare. Adapun informasi peringatan dini BMKG menyatakan tahun ini berpotensi kemarau ekstrem sampai dengan September dan puncaknya terjadi pada Agustus.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto mengatakan mitigasi kekeringan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena Pihaknya melibatkan wilayah-wilayah dengan potensi lahan rawa.

Baca: Kekeringan Melanda Puluhan Desa di Jawa Barat

Menurut dia, musim kemarau seperti ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan lahan rawa yang tetap produktif. "Kami melibatkan juga wilayah-wilayah yang ketika terjadi kekeringan justru menjadi sumber pertumbuhan luas tanam baru," kata Gatot.

Advertising
Advertising

ANTARA

Berita terkait

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

21 jam lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

21 jam lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

1 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

1 hari lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

1 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

1 hari lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

2 hari lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya