KKP dan FAO Kerja Sama Bikin Ikan Pindang Lebih Punya Nilai Jual

Sabtu, 29 Juni 2019 19:13 WIB

Tiga nelayan memilih ikan yang akan dipindang di Rembang, Jawa Tengah, (12/1). Buruknya kualitas ikan pindang membuat harganya turun dari Rp.900 menjadi 600 rupiah perekor. Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP bersama organisasi internasional, Food and Agriculture Organization atau FAO meluncurkan Unit Pengolahan Ikan Pindang Higienis di Dusun Lekok, Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Unit pengolahan ini didirikan sebagai upaya perbaikan rantai nilai pangan pada pengolahan dan peningkatan produktivitas dari komoditas ikan pindang di masyarakat.

BACA: Indonesia-Jepang Kerja Sama Konservasi Karbon untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Kementerian menyatakan UPI Pindang Higienis ini merupakan bagian dari “Development of Effective and Inclusive Food Value Chains in ASEAN Member States” yang didanai oleh Jepang. Dengan adanya UPI Pindang Higienis ini, Ikan Pindang diharapkan bisa masuk ke pasar-pasar baru.

“Proyek ini merupakan wujud peningkatan ketahanan pangan dan nilai ekonomi terutama untuk usaha kecil dengan fokus produk olahan pindang karena mampu meningkatkan peluang akses pasar baru,” kata Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP, Innes Rachmania dalam keterangan pers yang diterima Tempo di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2019.

BACA: Lima Nelayan Indonesia Dipulangkan dari Malaysia

Advertising
Advertising

Innes menjelaskan, UPI Pindang Higienis ini dibangun dalam di areal seluas 65 meter persegi dengan kapasitas produksi sekitar 500 kilogram per hari. Pembangunannya menelan biaya Rp 332 juta lebih. Lalu di dalam UPI ini, terdapat bantuan peralatan pengolahan ikan dari Jepang yaitu seperti boiling table, cooker hood, washing table, hingga timbangan digital. Total peralatan yang dihibahkan ini mencapai Rp 84.4 juta.

Selain dilengkapi oleh peralatan pengolahan Ikan Pindang, UPI ini juga dilengkapi dengan IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah berukuran 7,5 meter persegi. IPAL ini terdiri dari empat chamber penampungan. Selain itu, terdapat 50 orang pengolah yang telah dilatih ilmu sanitasi, pengelolaan limbah, dan kewirausahaan.

Innes menambahkan, produk yang dihasilkan dari unit pengolahan yang ada saat ini hanyalah pindang presto dan pindang higienis. Namun ke depan tidak menutup kemungkinan untuk pembuatan produk seperti abon atau yang lainnya. “Dengan pengolahan ikan pindang higienis ini maka hasil produk olahannya bisa lebih bersih, bergizi, dan mempunyai nilai tambah,” kata dia.

Sementara itu, perwakilan FAO Indonesia, Stephen Rugard menyebutkan pembangunan pengolahan ikan pindang higienis ini memang bukanlah proyek besar, tapi mempunyai efek yang besar. Sebab, UPI ini dapat meningkatkan taraf ekonomi dan meningkatkan gizi masyarakat. “Kami berterima kasih kepada KKP maupun pemerintah daerah yang mampu merealisasikan proyek ini,” kata dia.

Pengolahan pindang ini, memang merupakan usaha yang sudah berjalan lebih dari ratusan tahun lalu. Menurut Stephen, dalam hal ini, FAO hanya memperbaiki manajemen bisnis, sanitasi, dan lainnya untuk meningkatkan nilai dan gizi ikan pindang ini. “Makanya saya akan perkenalkan ikan pindang ke keluarga saya bahkan ke dunia,” ujar Stephen.

Baca berita tentang KKP lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

1 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

5 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

5 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya