Batam Menolak Impor Plastik Bekas, Sebab..

Reporter

Antara

Selasa, 25 Juni 2019 14:23 WIB

Ilustrasi Sampah Plastik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menolak impor plastik bekas untuk dijadikan bahan baku industri di sana, karena dikhawatirkan dapat merusak lingkungan daerah setempat.

BACA: Bandara Changi Padat, 3 Pesawat Mendarat Sementara di Batam

Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, IP di Batam, mengatakan pemkot tegas dalam menerapkan aturan mengenai pengelolan limbah, demi kelestarian lingkungan. Karenanya, pemkot meminta pemerintah mengevaluasi pemberian izin impor plastik. "Ada yang mengajukan bahan baku impor, kami tolak," kata IP, Selasa, 25 Juni 2019.

Aparat Bea Cukai menemukan impor limbah plastik ke Batam yang diindikasikan menyalahi aturan.
Secara fisik, dalam kontainer membuat limbah itu nampak berbagai barang bekas, seperti drum, ember, pipa dan berbagai benda terbuat dari plastik lainnya.

Importir beralasan, kontainer itu berisi bahan baku untuk industri yang berkembang di sana. "Bagi kami tidak masalah yang menggunakan biji plastik, tapi yang menjadi masalah adalah sampah plastik," kata dia.

BACA: Ingin Batam Saingi Singapura, JK Panggil Bos Pelindo II

Sementara itu, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe B Kota Batam, Susila Brata mengatakan hasil pemeriksaan 65 kontainer yang diduga berisi limbah sudah diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup.

"Hasil lab sudah keluar, tapi kami hanya boleh menyampaikan ke KLH. kami sudah menyampaikan, nanti kita tunggu," kata dia. Hasil dari laboraturium itu akan disimpulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Apa pun yang diputuskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup nantinya, wajib untuk ditindak lanjuti bersama, baik dari sisi importir, maupun bea cukai yang melakukan pemeriksaan terhadap kontainer.

Saat ini, 65 kontainer impor yang diduga berisi limbah masih berada di Pelabuhan Batuampar, sejak tiba di Batam, sekitar 2 pekan lalu. "Masih disegel, supaya tidak ada pergantian barang. Tidak ada tindakan hukum lain yang menyalahi aturan," kata dia.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

3 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

4 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya