Penumpang Pesawat Merosot Diperkirakan karena Beda Masa Libur

Minggu, 9 Juni 2019 04:27 WIB

Kepala Unit Pengelola Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti, dan Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Salman Lumoindong memaparkan kondisi arus balik di Bandara Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Jumat, 7 Juni 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Balikpapan – Pergerakan penumpang pesawat di 36 posko bandara pemantauan di Indonesia menunjukkan kemerosotan hingga 32 persen. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan tren ini terjadi karena adanya perbedaan waktu libur.

Baca juga: 40 Persen Penumpang Bandara Balikpapan Pindah ke Samarinda

“Saat ini libur Lebaran tidak berbarengan dengan liburan anak sekolah. Beda dengan tahun lalu,” ujar Polana kala ditemui di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 8 Juni 2019.

Berbeda dengan Lebaran yang berlangsung pada minggu pertama Juni, libur sekolah untuk akhir semester II baru dimulai pada awal pekan Juli. Lantaran beda momentum libur, Polana memprediksi akan terjadi persebaran distribusi penumpang.

Menurut dia, sebagian penumpang pesawat baru akan melakukan perjalanan saat libur sekolah dimulai. Karena itu, ia memprediksi jumlah penumpang pesawat hingga Juli nanti masih akan terjadi pertumbuhan bila dibandingkan dengan hari biasa.

Selain karena perbedaan waktu libur, anjloknya jumlah penumpang maskapai juga terjadi karena tren perpindahan penumpang ke moda transportasi lain. Polana mengatakan sebagian penumpang angkutan udara rute dalam Pulau Jawa dan Sumatera terpantau berpindah ke moda angkutan darat karena dibukanya akses Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

Dengan begitu, ia memperkirakan harga tiket pesawat bukan satu-satunya faktor yang membuat angka penumpang angkutan udara merosot.

“Tarif pesawat yang berlaku saat ini bukan alasan yang menyebabkan penurunan karena tarif batas atasnya sudah turun. Seharusnya harga tiket Lebaran tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu,” ucapnya.

Kendati begitu, Kementerian Perhubungan masih akan melakukan pendalaman terhadap tren penurunan jumlah penumpang angkutan udara. Analisis tersebut bakal dilakukan oleh tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pasca-arus balik kelar.

Menurut sistem informasi angkutan dan sarana transportasi Indonesia atau Siasati, jumlah keberangkatan penumpang di 36 bandara secara kumulatif mulai H-7 hingga H+2 hanya 2,1 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, angka pergerakan penumpang mencapai 3,2 juta.

Angka penurunan penumpang paling tajam terjadi pada H+2 Lebaran. Berdasarkan pemantauan Tempo di situs tersebut, pada 7 Juni 2019, jumlah keberangkatan penumpang di 36 bandara menurun sampai 56,45 persen dari tahun lalu. Bila pada H+2 2018 terdapat 303.454 penumpang berangkat, Kementerian Perhubungan mencatat pada periode yang sama hanya terdapat 136.370 penumpang.

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

7 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

10 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

11 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

12 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

14 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

17 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya