Rupiah Anjlok ke 14.500 per USD, Indef: Karena Faktor Keamanan

Rabu, 22 Mei 2019 16:22 WIB

Kawat berduri memagari Gedung Bawaslu dari demonstrasi massa Jumat 10 Mei 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Anjloknya nilai tukar rupiah ke level Rp 14.500-an per Dolar AS dinilai sebagai hal yang harus diwaspadai. Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Abra Talattov, menilai melemahnya kurs rupiah tersebut semata-mata bukan karena dipengaruhi faktor fundamental, tapi karena faktor keamanan.

Baca: Ricuh Demo 22 Mei, Rupiah Melemah 26 Poin

"Jadi sekarang, pergerakan indikator makro terutama pasar modal maupun rupiah, tidak lagi dipengaruhi oleh faktor fundamental, tapi lebih ke faktor krusial dan keamanan," ujar Abra ketika dihubungi, Rabu, 22 Mei 2019. "Kalau selama ini pergerakannya karena bisnis, sekarang keamanan jadi faktor utama fluktuasi rupiah dan perkembangan indeks di pasar modal."

Abra menilai unjuk rasa memprotes hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berlangsung hingga dua hari belakangan ini bisa menjadi sentimen negatif bagi perekonomian. Apalagi bila aksi-aksi tersebut cenderung anarkis dan berlarut-larut.

Oleh karena itu ia menilai bahwa pemerintah harus memperhatikan stabilitas ekonomi jangka pendek, terutama pascapengumuman hasil rekapitulasi nasional pemilu 2019 oleh KPU.

Advertising
Advertising

"Kalau kita lihat hari-hari ini terutama ya satu minggu ini, terutama pascapengumuman KPU, yang paling mengkhawatirkan adalah stabilitas ekonomi jangka pendek karena ini jadi titik krusial juga untuk menata ekonomi kita," ucap Abra. "Terutama dalam masa-masa transisi sampai nanti pelantikan pemerintahan baru."

Abra menjelaskan, pada pekan lalu, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik (capital outflow) mencapai Rp 11,3 triliun. Hal tersebut menunjukkan ada kecemasan dan juga kekhawatiran dari investor. "Capital outflow Rp11 triliun itu angka yang cukup besar," katanya.

Ia lalu membandingkan, di situasi normal, seperti di tahun 2018, "net sell" asing pada tahun itu hanya sekitar Rp 50 triliun. "Ini dalam waktu satu pekan Rp 11 triliun, itu kan cukup mencemaskan," kata Abra.

Pada pagi hari ini IHSG dibuka melemah di level 5.948,383 dibandingkan penutupan Selasa sore yang ditutup di level 5.951,371. Sementara nilai tukar rupiah yang dirilis Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor pagi ini dibuka melemah. Dari Rp 14.462 per Dollar AS pada 21 Mei, menjadi Rp 14.488 pada 22 Mei 2019.

Baca: Defisit Perdagangan, Rupiah Jeblok ke 14.463 per Dolar AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pelemahan rupiah ini hanya euforia pasar semata karena sentimen memang biasa terjadi di pasar. "Itu kalau sentimen bukan sesuatu yang riil nanti dia koreksi sendiri, ya baik baik saja (situasi secara keseluruhan)," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 jam lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

10 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

11 jam lalu

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

PPP menyatakan gugatan sengketa Pileg 2024 dilayangkan karena menilai ada kesalahan pencatatan suara di KPU.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

12 jam lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

16 jam lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

1 hari lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

1 hari lalu

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

PPP meminta MK agar memerintahkan KPU untuk melakukan penghitungan suara ulang atau PSU di Kabupaten Paniai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

1 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya