Penerimaan Pajak Menyusut Akibat Ekonomi Tertekan, Sri Mulyani: Harus Diwaspadai

Jumat, 17 Mei 2019 08:40 WIB

Menkeu Sri Mulyani saat menjadi narasumber dalam acara One Hour University, Rabu 15 Mei 2019 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan negara yang menurun disebabkan oleh penerimaan negara dari pajak yang menyusut. Hal ini salah satunya disebabkan efek terhadap tekanan dari kondisi ekonomi baik dari sisi eksternal maupun domestik.

BACA: Arief Poyuono Boikot Pajak, Sri Mulyani Jelaskan Manfaat Pajak

"Kondisi kegiatan ekonomi yang mengalami tekanan baik dari luar maupun dari dalam sendiri terefleksi dari penerimaan perpajakan kita yang melambat, ini harus diwaspadai," kata Sri Mulyani saat mengelar konferensi pers di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis 16 Mei 2019.

Menurut catatan Kementerian, penerimaan negara dari cukai dan pajak tumbuh tipis 4,7 persen dibanding periode yang sama 2018 atau mencapai Rp 436,4 trilun. Hal ini karena penerimaan yang bersumber dari pajak pertambahan nilai menyusut atau hanya tumbuh negatif 4,3 persen sebesar Rp 129,9 triliun. Dari pos pajak PPh non migas ini, negara hanya berhasil mendapat Rp 368 trilun atau 24,1 persen dari target.

BACA: Arief Poyuono Serukan Boikot Pajak, Moeldoko: Enggak Bener

Advertising
Advertising

Sri Mulyani juga menjelaskan, kondisi ekonomi yang mulai berdampak tersebut juga terlihat dari pajak badan yang menurun. Menurut dia, penerimaan perusahaan hanya tumbuh 7,2 persen sehingga penerimaan pajak badan mengalami penurunan atau tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, kondisi ekonomi yang tertekan tersebut juga mulai terindikasi dengan menurunnya bea masuk dan juga bea keluar. Misalnya untuk bea masuk, pelambatan terjadi karena pelemahan harga komoditas dan adanya restitusi di sektor industri dan pertambangan.

Menurut catatan Kementerian Keuangan, realisasi bea masuk per April 2019 mencapai Rp 11,8 triliun atau hanya tumbuh 0,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018. Angka inisetara dengan 30,3 persen dari Produk Domestik Bruto.

Sedangkan, bea keluar tercatat Rp 1,5 triliun atau tumbuh negatif 29,8 persen. Jumlah ini setara dengan 32 persen dari target dalam Produk Domestik Bruto. Hal ini mengindikasi baik impor maupun ekspor mulai mengalami tekanan.

"Jadi keseimbangan harus dijaga, hati-hati karena ekonomi terindikasi mulai alami tekanan. Meski melemah, tapi tidak masuk zona negatif, namun tetap harus mulai waspada," kata Sri Mulyani.

Baca berita tentang Pajak lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

12 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

17 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

21 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya