Video Cek Uang Palsu dengan Siram Bensin, Konsumen: Itu dari ATM

Minggu, 12 Mei 2019 18:30 WIB

Petugas menunjukkan barang bukti uang palsu, dalam rilis pengungkapan peredaran uang palsu, di Badan Resere dan Kriminal Mabes Polri, Jakarta, 16 Juni 2017. Bareskrim Polri berhasil menangkap pelaku pembuatan uang palsu Muhammad Amin, merupakan residivis yang baru keluar 2 bulan lalu dari penjara Lapas Salemba dan barang bukti yang disita berupa seribu lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu, serta peralatan pembuat uang palsu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Video yang belakangan viral beredar tentang petugas pom bensin mengecek uang palsu dengan cara menyiram bensin ke uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diterimanya dari konsumen masih jadi bahan pembicaraan banyak orang. Video berdurasi sekitar 1 menit 6 detik itu diduga direkam di salah satu SPBU di Kediri, Jawa Timur.

Baca: Viral Petugas SPBU Siram Bensin Cek Uang Palsu, Ini Respons BI

"Tes tes tes uang palsu," kata konsumen SPBU sambil melihat petugas SPBU menyiram tiga lembar uang Rp 50 ribu dengan bensin. "Hayo benar atau tidak?"

Petugas pom bensin dengan kerudung merah itu memberitahu bahwa satu dari tiga uang yang disiram bensin itu palsu. Dia lalu menunjukkan lebih dekat dua uang yang tidak luntur saat disiram itu.

Tak hanya itu, petugas SPBU berseragam berwarna merah itu menunjukkan perubahan tanda hologram uang yang diduga palsu itu. Bahkan saat ditekan dan digesek dengan jari, pecahan uang kertas berwarna biru terkelupas menjadi dua bagian. "Kalau asli kan tidak gitu. Jadi dua ini uangnya," kata petugas SPBU.

Advertising
Advertising

Setelah menyaksikan sendiri bahwa uang kertas terlepas menjadi dua bagian, konsumen SPBU percaya bahwa uang yang diserahkan sebelumnya adalah uang palsu. "Itu ngambil di ATM lho, padahal. Gendeng," kata konsumen di SPBU tersebut dalam bahasa Jawa.

Konsumen itu juga tak habis pikir karena mengaku sebelumnya mendapati uang pecahan Rp 50 ribu tersebut dari Anjungan Tunai Mandiri atau ATM. "Ini lho padahal dari ATM. Suwun ya, suwun (terima kasih)," ujar pria tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Guberbur BI, Rosmaya Hadi mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan eksperimen ihwal mengecek keaslian uang dengan cara menyiram bensin. Ia malah mengaku penasaran dengan hasil akhir pemeriksaan uang yang diduga palsu itu.

"Antisipasi uang palsu itu, apakah disiram bensin? What happens dengan uang itu, kami belum melakukan eksperimen," kata Rosmaya di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 10 Mei 2019.

Rosmaya mengatakan saat ini rasio uang palsu sudah menurun. Hal itu, kata dia, karena edukasi BI tentang uang palsu itu sudah cukup masif. Ia juga menyebutkan sekarang laporan uang palsu tidak hanya datang dari bank, tapi juga dari masyarakat.

Baca: Bank Indonesia Temukan 8.512 Lembar Uang Palsu

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko, menambahkan, selama ini bank sentral dalam mengedukasi masyarakat untuk mengecek uang palsu tidak pernah dengan cara menyiram uang dengan menggunakan bensin. "Kami hanya mengedukasi dengan 3 D (dilihat, diraba dan diterawang)," ucapnya.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

18 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

20 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

4 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya