Video Cek Uang Palsu dengan Siram Bensin, Konsumen: Itu dari ATM
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 12 Mei 2019 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Video yang belakangan viral beredar tentang petugas pom bensin mengecek uang palsu dengan cara menyiram bensin ke uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diterimanya dari konsumen masih jadi bahan pembicaraan banyak orang. Video berdurasi sekitar 1 menit 6 detik itu diduga direkam di salah satu SPBU di Kediri, Jawa Timur.
Baca: Viral Petugas SPBU Siram Bensin Cek Uang Palsu, Ini Respons BI
"Tes tes tes uang palsu," kata konsumen SPBU sambil melihat petugas SPBU menyiram tiga lembar uang Rp 50 ribu dengan bensin. "Hayo benar atau tidak?"
Petugas pom bensin dengan kerudung merah itu memberitahu bahwa satu dari tiga uang yang disiram bensin itu palsu. Dia lalu menunjukkan lebih dekat dua uang yang tidak luntur saat disiram itu.
Tak hanya itu, petugas SPBU berseragam berwarna merah itu menunjukkan perubahan tanda hologram uang yang diduga palsu itu. Bahkan saat ditekan dan digesek dengan jari, pecahan uang kertas berwarna biru terkelupas menjadi dua bagian. "Kalau asli kan tidak gitu. Jadi dua ini uangnya," kata petugas SPBU.
Setelah menyaksikan sendiri bahwa uang kertas terlepas menjadi dua bagian, konsumen SPBU percaya bahwa uang yang diserahkan sebelumnya adalah uang palsu. "Itu ngambil di ATM lho, padahal. Gendeng," kata konsumen di SPBU tersebut dalam bahasa Jawa.
Konsumen itu juga tak habis pikir karena mengaku sebelumnya mendapati uang pecahan Rp 50 ribu tersebut dari Anjungan Tunai Mandiri atau ATM. "Ini lho padahal dari ATM. Suwun ya, suwun (terima kasih)," ujar pria tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Guberbur BI, Rosmaya Hadi mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan eksperimen ihwal mengecek keaslian uang dengan cara menyiram bensin. Ia malah mengaku penasaran dengan hasil akhir pemeriksaan uang yang diduga palsu itu.
"Antisipasi uang palsu itu, apakah disiram bensin? What happens dengan uang itu, kami belum melakukan eksperimen," kata Rosmaya di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 10 Mei 2019.
Rosmaya mengatakan saat ini rasio uang palsu sudah menurun. Hal itu, kata dia, karena edukasi BI tentang uang palsu itu sudah cukup masif. Ia juga menyebutkan sekarang laporan uang palsu tidak hanya datang dari bank, tapi juga dari masyarakat.
Baca: Bank Indonesia Temukan 8.512 Lembar Uang Palsu
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko, menambahkan, selama ini bank sentral dalam mengedukasi masyarakat untuk mengecek uang palsu tidak pernah dengan cara menyiram uang dengan menggunakan bensin. "Kami hanya mengedukasi dengan 3 D (dilihat, diraba dan diterawang)," ucapnya.