Tutup Usaha di RI, Rabobank Bantu 12 Ribu Nasabah Pindah Bank

Minggu, 5 Mei 2019 19:13 WIB

RaboBank. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Rabobank Indonesia Jos Luhukay memastikan telah menyiapkan langkah untuk melepas nasabahnya secara bertahap setelah perusahaan perbankan asal Belanda itu memutuskan akan berhenti beroperasi di Indonesia.

BACA: Tutup Usaha, Bos Rabobank: Tak Ada Petani Kaya di Indonesia

Ia mengatakan telah mempertimbangkan risiko bagi para nasabah. "Risiko paling utama itu kalau, terutama debitur, karena kalau dia penabung kan gampang, perintah RTGS lalu pindah ke bank lain. Sementara Kalau untuk debitur kan harus ngurusin ada bank lain yang bisa saya pindahin enggak," ujar Jos kala diwawancarai Tempo di Kantor Pusat Rabobank Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Adapun mitigasi risiko yang telah disiapkan, kata Jos, adalah dengan bekerjasama dengan beberapa bank besar. Ia belum mau membuka identitas bank yang telah bekerjasama itu. Namun, ia memastikan Otoritas Jasa Keuangan telah mengetahui.

BACA: Rabobank Tutup Operasi, Regulator Seharusnya Lihat Ini Warning

Advertising
Advertising

"Karena nasabah kami nasabah baik, prima," kata Jos. Adapun jumlah nasabah Rabobank adalah sekitar 12 ribu nasabah. Sebagian besar dari mereka adalah nasabah retail.

Semenjak perseroan mengumumkan akan tutup operasi di Tanah Air, Jos mengatakan para nasabah secara teratur mulai menutup rekeningnya dan memindahkan ke bank lain. "Dan itu yang kami harapkan," tutur Jos. Ia memastikan penutupan operasi itu berjalan secara hati-hati hingga pertengahan tahu depan.

Ia menjamin langkah perseroan tetap memperhatikan hak-hak dari para nasabah. "Jadi bahkan mereka dikasih alternatif mau pindah ke mana akan kami bantuin."

Sebelumnya, dalam pernyataan tertulis, Rabobank mengatakan akan menutup operasinya secara bertahap hingga akhir Juni 2020. Untuk itu, perseroan kini tengah secara aktif bekerja sama dengan regulator ihwal rencana tersebut. Rabobank telah mulai menjalankan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan arahan dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan.

"Penutupan RII itu sendiri pada saatnya akan tergantung kepada persetujuan otoritas dan akan dilaksanakan dengan sepenuhnya memperhatikan kepentingan para nasabah dan karyawan," demikian tertulis dalam keterangan tersebut.

Selanjutnya, perseroan berkomitmen memastikan transisi itu berjalan dengan baik dan lancar. Mereka juga memastikan akan memberi dukungan penuh kepada seluruh pihak terkait selama proses berlangsung dan berpedoman kepada peraturan yang berlaku.

Rabobank Group menyatakan tetap berkomitmen kepada sektor pangan dan agrikultur di Indonesia melalui kerjasama dengan para nasabah wholesale. Rencana yang ada saat ini adalah mereka tetap hadir melalui keberadaan Rabobank Foundation.

Wadah tersebut disediakan guna menjajaki peluang untuk Rabo Development. Mereka juga terus mengembangkan peluang-peluang sektor tersebut melalui wadah lain seperti Agri3Fund, sebuah kemitraan antara Rabobank dan United Nations Environment.

Berita terkait

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

14 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Syarat Jadi Nasabah BRI Prioritas dan Keuntungannya

26 Februari 2024

Syarat Jadi Nasabah BRI Prioritas dan Keuntungannya

BRI Prioritas merupakan program Bank BRI kepada nasabah untuk menikmati berbagai fasilitas eksklusif. Ini syarat jadi nasabah BRI Prioritas.

Baca Selengkapnya

Kantor Cabang Bank BCA yang Beroperasi saat Weekend

11 Januari 2024

Kantor Cabang Bank BCA yang Beroperasi saat Weekend

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00.

Baca Selengkapnya

BNI dan Hypermart Jalin Kerja Sama Lewat Program BNI Shopping Race

10 Desember 2023

BNI dan Hypermart Jalin Kerja Sama Lewat Program BNI Shopping Race

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi dan loyalty kepada nasabah pemilik rekening BNI.

Baca Selengkapnya

Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta Karena Transaksi QRIS, Fraud atau Salah Sistem?

17 November 2023

Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta Karena Transaksi QRIS, Fraud atau Salah Sistem?

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya memberikan analisis atas kasus nasabah BCA yang kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya melalui transaksi QRIS.

Baca Selengkapnya

Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta, Pengamat Siber Saran Korban Lapor Polisi

15 November 2023

Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta, Pengamat Siber Saran Korban Lapor Polisi

Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha menyarankan nasabah BCA yang kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya melaporkan kasusnya ke polisi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Ungkap Keanehan dalam Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta

14 November 2023

Pengamat Siber Ungkap Keanehan dalam Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta

Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha mengungkap keanehan dalam kronologi yang diceritakan nasabah BCA yang kehilangan Rp 68,5 juta.

Baca Selengkapnya

Besok Aturan Terbaru BCA Berlaku: Rekening Saldo Nol Selama 12 Bulan Berturut-turut Akan Ditutup

31 Oktober 2023

Besok Aturan Terbaru BCA Berlaku: Rekening Saldo Nol Selama 12 Bulan Berturut-turut Akan Ditutup

BCA akan memberlakukan aturan baru terkait penutupan rekening yang tidak aktif per besok, Rabu, 1 November 2023. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Cerita Tantangan Mengajarkan Transaksi Digital ke Nasabah Senior: Gak Gampang, Banyak Kendala

13 Oktober 2023

Bos BCA Cerita Tantangan Mengajarkan Transaksi Digital ke Nasabah Senior: Gak Gampang, Banyak Kendala

Bos BCA Jahja Setiaatmadja menceritakan proses transformasi digital bank berlangsung dan bagaimana akhirnya nasabahnya beradaptasi.

Baca Selengkapnya

UOB Indonesia Hentikan Kredit Batu Bara pada 2039: Kita Bantu Nasabah Diversifikasi

11 Oktober 2023

UOB Indonesia Hentikan Kredit Batu Bara pada 2039: Kita Bantu Nasabah Diversifikasi

Pemerintah menargetkan nol emisi karbon pada 2060 dan UOB Indonesia akan mengurangi kredit batu bara dengan batas akhir pada 2039.

Baca Selengkapnya