Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tutup Usaha, Bos Rabobank: Tak Ada Petani Kaya di Indonesia

image-gnews
Rabobank. Dok.TEMPO/ Panca Syurkani
Rabobank. Dok.TEMPO/ Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Rabobank International Indonesia Jos Luhukay mengatakan keputusan perusahaan menutup operasinya di Tanah Air secara bertahap karena didasari strategi induk perusahaan bahwa unit di luar Belanda tak lagi bergerak di bisnis retail. Bank tersebut memilih bergerak di wholesale banking bidang pangan dan agrikultur khususnya untuk unit yang ada di luar Belanda.

Baca: Rabobank Hengkang dari Indonesia, OJK Ingatkan Kepentingan Nasabah

Rencana Rabobank Group itu yang kemudian dinilai tak sesuai dengan pasar di Indonesia. "Tidak ada petani kaya di sini," ujar Jos dalam wawancara khusus dengan Tempo di Kantor Pusat Rabobank Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019. Yang masuk kategori wholesale banking adalah pinjaman di atas Rp 200 miliar.

Sebenarnya, kata Jos, kondisi bisnis pertanian di Indonesia masih bagus. Hanya saja, para pelaku pertanian Tanah Air kebanyakan adalah konsumen retail Rabobank, sehingga tidak bisa lagi didukung.  

"Alasannya sederhana, hanya itu saja," tutur Jos. "Karena itu, dia sudah menutup di beberapa negara. Kita adalah negara yang ke sekian. Terakhir dia yang besar sekali itu di Amerika."

Lebih jauh, Jos mengatakan perseroan membidik petani-petani besar layaknya di beberapa negara lain. Misalnya saja di Brasil, di mana seorang petani bisa menguasai lahan hingga ratusan hektare. Sehingga, mereka cenderung mengambil produk wholesale.

Sebenarnya, kata Jos , Indonesia juga punya nasabah besar misalnya yang bergerak di pertanian sawit atau kopi. Namun, para nasabah besar di Indonesia juga diperebutkan oleh ratusan perbankan lain. "Indonesia itu seperti India, kecil tapi banyak. Jadi tidak mencuat gede-gede kayak Cile, ini khas Asia."

Dengan demikian, Jos menepis berbagai spekulasi mengenai berhentinya aktivitas bank asal Belanda itu di Tanah Air. "Strateginya diubah, jadi enggak aneh-aneh amat," ujar dia. Ia juga membantah isu bahwa keputusan perseroan menyetop operasinya adalah lantaran disrupsi teknologi digital. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, dalam pernyataan tertulis, Rabobank mengatakan akan menutup operasinya secara bertahap hingga akhir Juni 2020. Untuk itu, perseroan kini tengah secara aktif bekerja sama dengan regulator ihwal rencana tersebut. Rabobank telah mulai menjalankan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan arahan dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan. 

"Penutupan RII itu sendiri pada saatnya akan tergantung kepada persetujuan otoritas dan akan dilaksanakan dengan sepenuhnya memperhatikan kepentingan para nasabah dan karyawan," demikian tertulis dalam keterangan tersebut.

Selanjutnya, perseroan berkomitmen memastikan transisi itu berjalan dengan baik dan lancar. Mereka juga memastikan akan memberi dukungan penuh kepada seluruh pihak terkait selama proses berlangsung dan berpedoman kepada peraturan yang berlaku.

Rabobank Group menyatakan tetap berkomitmen kepada sektor pangan dan agrikultur di Indonesia melalui kerjasama dengan para nasabah wholesale. Rencana yang ada saat ini adalah mereka tetap hadir melalui keberadaan Rabobank Foundation. 

Baca: Rabobank Hengkang dari RI, Begini Kinerja Keuangannya Sejak 2010

Wadah tersebut disediakan guna menjajaki peluang untuk Rabo Development. Mereka juga terus mengembangkan peluang-peluang sektor tersebut melalui wadag lain seperti Agri3Fund, sebuah kemitraan antara Rabobank dan United Nations Environment.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

16 jam lalu

TaniFund. X.com
Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.


Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

21 jam lalu

TaniFund. X.com
Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.


BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

1 hari lalu

Ilustrasi Bank BCA. Foto: Canva
BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

BCA mengumumkan tidak melayani operasional kantor cabang hari ini Jumat, 10 Mei 2024 dalam rangka hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2024.


OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

1 hari lalu

TaniFund. X.com
OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?


Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

2 hari lalu

Ombudsman dan Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar konferensi pers di Menara BTN, Rabu, 8 Mei 2024. Konferensi pers itu digelar untuk menanggapi tuntutan nasabah yang menjadi korban penipuan salah satu pegawai BTN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir


BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

2 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana


Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

2 hari lalu

Suasana penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023. Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun. Dari pengelolaan investasi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau menurun 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir  2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.


LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

6 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.


Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

6 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (tengah), beserta jajarannya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.