Gojek Klaim Sumbang Rp 44, 2 Triliun ke Perekonomian Nasional

Editor

Rahma Tri

Kamis, 11 April 2019 21:03 WIB

Dari kiri Founder dan Global CEO Gojek Nadiem Makarim, MMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Chief Commercial Expansion Go-Food Catherine Hindra Sutjahyo, dan CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo dalam konferensi pers Mitra Juara Gojek di Ancol, Jakarta, Kamis, 11 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Founder dan Global CEO Gojek, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa Gojek telah menjadi salah satu akselerator utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini karena keberhasilan mengembangkan mengembangkan platform super-app yang menghubungkan jutaan rakyat Indonesia.

Dampak ekonomi yang diberikan Gojek tercermin dari hasil riset Riset Lembaga Dernografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2018. Temuan riset itu, kata Nadiem, menyatakan kontribusi mitra Gojek kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun.

"Angka itu naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya," kata Nadiem di kawasan Ancol, Jakarta, Kamis, 11 April 2019.

Nadiem menjelaskan, besaran kontribusi itu dihitung dari selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung dengan Gojek. Adapun angka tersebut baru menghitung dari empat layanan Gojek, yaitu Go-RIDE, Go-FOOD, Go-CLEAN dan Go-MASSAGE. Belum termasuk layanan Go-SEND, Go SHOP, Go-PAY dan lainnya.

"Jika layanan lain dalam ekosistem Gojek digabungkan, hasilnya pasti jauh lebih besar," ujar dia.

Menurut Nadiem, hasil riset ini mencerminkan kontribusi nyata Gojek yang terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ia menambahkan, berdasarkan laporan Google dan Temasek, ekonomi digital Indonesia memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

BACA: Riset: Tarif Ojek Online Naik, Konsumen Hanya Mampu Rp 2.000

"Saat di negara-negara lain ada ketakutan teknologi menggantikan orang, di Indonesia justru berbed. Melalui Gojek, teknologi merangkul jutaan masyarakat supaya bisa punya akses pada pendapatan yang lebih baik, akses pada layanan dan produk dan jasa keuangan serta akses pada pelanggan. Teknologi kami dimanfaatkan oleh banyak orang yang sebelumnya tidak mengenal smartphone," kata Nadiem.

Sebelumnya, lembaga riset internasional CB Insights, telah merilis nama-nama perusahaan dari berbagai negara yang masuk dalam kategori decacorn, atau perusahaan start up dengan valuasi US$ 10 miliar . Dalam laporan berjudul The Global Unicorn Club tersebut, CBInsight menempatkan Go-Jek Indonesia di urutan ke-19, di bawah kompetitornya, Grab, yang memiliki valuasi US$ 11 miliar.

HENDARTYO HANGGI | CB INSIGHTS

Berita terkait

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

7 jam lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

9 jam lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

13 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

14 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya