TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin. Sri Mulyani mengenakan baju nasional dalam rangka memperingati Hari Kartini.
"Saya bangga bisa menunjukkan keindahan pakaian Indonesia di dalam forum-forum internasional yang saya hadiri," ujar Sri Mulyani lewat Instagram pribadinya pada Ahad, 21 April 2024.
Pada agenda hari terakhir, Sri Mulyani melakukam tiga pertemuan bilateral, antara lain pertemuan dengan Komisioner Uni Eropa dan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop dan CEO Millenium Challenge Cooperation (MCC) Alice Albright.
Dalam pertemuan dengan Diop, Sri Mulyani membahas beragam topik, mulai dari lansekap terkini perekonomian global dan domestik hingga kerja sama yang sudah terjalin dan akan terjadi antara pemerintah Indonesia dengan IFC. Sejauh ini, investasi IFC di Indonesia sudah mencapai US$ 9,6 miliar.
IFC jiga sepakat melebarkan operasinya di Indonesia. Sri Mulyani pun menyambut baik inisiatif IFC tersebut. Terlebih dengan komitmennya untuk terus menjaga kesejahteraan mereka yang rentan.
Mantan Direktur Eksekutif Bank Dunia itu juga menghadiri satu panel diskusi yang membahas bagaimana mempertahankan disiplin fiskal di tengah situasi global yang sangat dinamis. Sri Mulyani membagikan cerita tentang bagaimana Indonesia bisa menjaga pengelolaan fiskal secara baik di tengah situasi yang sulit seperti ini. Sri Mulyani menilai Indonesia dapat mengelola fiskal dengan baik, tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi maupun perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum pulang ke Tanah Air, Bendahara Negara itu juga menyempatkan bertemu dengan Managing Director of Operations Bank Dunia Anna Bjerde. "Akhirnya seluruh rangkaian agenda kerja saya di Washington DC telah selesai. Saatnya kembali ke Tanah Air," ucap Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Hasil Pertemuan Luhut-Menlu Tiongkok, Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk