TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset internasional CB Insights, Kamis 5 April 2019, baru saja merilis nama-nama perusahaan dari berbagai negara yang masuk dalam kategori decacorn, atau perusahaan start up dengan valuasi US$ 10 miliar . Dalam laporan berjudul The Global Unicorn Club tersebut, CBInsight menempatkan Go-Jek Indonesia di urutan ke-19, di bawah kompetitornya, Grab, yang memiliki valuasi US$ 11 miliar.
Baca: Tarif Baru Ojek Online Jabodetabek Lebih Mahal se-Jawa
Gojek bersama 18 perusahaan lain yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, yakni Wework, Uber dan Airbnb. Perusahaan digital kecerdasan buatan Toutiao (Bytedance) asal Cina dan perusahaan on-demand GrabTaxi dari Singapura juga termasuk di perusahaan yang menyandang status decacorn. Adapun Uber menempati urutan pertama dengan nilai valuasi US$ 72 miliar.
Saat dikonfirmasi kepada manajemen, Chief of Corporate Affairs Go-Jek Group, Nila Marita mengatakan bahwa manajemen baru mendengar mengenai kabar tersebut .Ia bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman," kata
dia melalui aplikasi pesan Whatsapp, Jumat 5 April 2019.
Nila mengungkapkan Go-Jek memang memiliki pangsa pasar tertinggi di antara penyedia layanan e-commerce. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu atau Weekly Active Users, yang dirilis sebuah platform global yang menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia.