Jadi Menteri KKP Tinggal 6 Bulan, Susi: Saya Titip Laut

Minggu, 7 April 2019 10:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bermain Paddleboard di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 2 April 2019. Menteri Susi mengapresiasi nelayan setempat yang mampu merubah mindset. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bakal segera mengakhiri jabatan politisnya sebagai menteri dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Jika tidak terjadi perombakan kabinet, Susi akan merampungkan tugas sebagai menteri pada 20 Oktober mendatang.

Baca: Kapal Lelangan Jatuh ke Pemilik Lama, Jaksa Agung: Tidak Masalah

Menjelang masa tugasnya berakhir, Susi memiliki harapan khusus. Ia berpesan supaya masyarakat menjaga keutuhan laut dan tidak melenakannya sebagai aset kekayaan negara.

"Saya titipkan ke Anda semua. Tetap jaga laut kita untuk masa depan bangsa. Anda adalah bagian dari laut," ujar Susi saat menjadi pembicara dalam diskusi terbuka bertajuk 'Indonesia yang Bersih, Aman, dan Nyaman untuk Berwisata' di Hall B, Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu sore, 6 April 2019.

Susi mengatakan, selama menjabat sebagai menteri lebih-kurang 4,5 tahun, Kementeriannya telah mencatatkan sejumlah prestasi. Ia mengklaim, kebijakannya soal penenggelaman kapal pencuri ikan berimbas pada meningkatnya neraca perdagangan hasil laut.

Indonesia, ujar Susi, juga berhasil menjadi pemasok tuna terbesar di dunia. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2019, Indonesia saat ini berhasil menyumbang 16 persen produksi ikan tuna secara global. Adapun nilai tangkapan per tahun mencapai US$ 5 miliar.

Selain itu, prestasi lain yang ditunjukkan Susi adalah meningkatnya stok ikan dari tahun ke tahun. Pada 2014, stok ikan hanya berkisar 7 juta ton. Pada 2016, angka itu naik menjadi 12,5 juta ton dan pada 2017 menjadi 13 juta ton. Sementara itu, konsumsi ikan juga tercatat naik. Dari 36 kilogram per kapita per tahun pada 2016, kini menjadi 50 kilogram per kapita per tahun.

BACA: Kenapa Luhut Desak Susi Pudjiastuti Revisi Aturan Benih Lobster?

Meski demikian, Susi menyatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Saat ini, misalnya, penangkapan ikan secara ilegal masih marak terjadi. "Penangkapan ikan dengan bom juga masih banyak. Lalu pemerataan pendapatan nelayan (juga belum)," ujar Susi.

Susi mengimbuhkan, setelah lepas jabatan menteri kelak, ia memastikan dirinya masih akan tetap konsentrasi pada laut. Salah satunya lewat komunitas pecinta laut. Saat ini, ia menjadi pembina komunitas Pandu Laut Nusantara. Komunitas itu dibangun bersama sejumlah aktivis dan selebritas.


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

5 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

12 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

12 hari lalu

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.

Baca Selengkapnya