Menjelang Pilpres, Kominfo: Jumlah Hoax Akan Terus Melonjak

Senin, 1 April 2019 14:11 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari pencoblosan pilpres atau pemilihan presiden pada 17 April 2019 mendatang, pemerintah menduga jumlah hoax, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian bakal terus melonjak. "Akan terus meningkat menjelang hari pencoblosan 17 April 2019," Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu dalam siaran pers, Senin, 1 April 2019.

Baca: Pilpres 2019 Dianggap Peluang Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Dugaan itu diperkuat dengan peningkatan jumlah temuan konten hoax yang beredar di masyarakat dari bulan ke bulan. Pada mulanya, di Agustus 2018, Tim AIS Subdirektorat Pengendalian Konten Ditjen Aplikasi Informatika Kominfo hanya menemukan 25 informasi hoaks beredar.

Angka itu terus naik. Pada September 2018, Kominfo menemukan 27 hoax. Sementara, di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoax. Pada bulan Desember 2018, jumlah jumlah hoax terus naik di angka 75 konten.

Ferdinandus mengatakan peningkatan jumlah konten hoax sangat signifikan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2019. Pada Januari, Kominfo memverifikasi ada 175 konten hoax. Jumlah temuan itu naik dua kali lipat di Februari 2019 menjadi 353 konten hoax. Angka tersebut terus menanjak menjadi 453 hoax selama Maret 2019.

Advertising
Advertising

Sebanyak 130 konten dari temuan bulan Maret itu, di antaranya adakah hoax politik. Dengan temuan selama Maret 2019, total jumlah hoax yang ditemukenali oleh Kominfo menjadi 1.224 hoax pada periode Agustus 2018 sampai dengan Maret 2019. Adapun total hoax politik yang diidentifikasi dan diverifikasi oleh Kominfo menjadi 311 hoax.

"Hoax politik antara lain berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu," kata Ferdinandus.

Selain isu politik, Ferdinandus mengatakan hoax selama bulan Maret juga menyasar isu kesehatan, pemerintahan, hingga hoax berisikan fitnah terhadap individu tertentu. Di samping itu, ditemukan juga hoax terkait kejahatan, isu agama, internasional, mengarah ke penipuan dan perdagangan serta isu pendidikan.

Tim AIS Kemkominfo dibentuk oleh Menteri Kominfo Rudiantara pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan, verifikasi dan validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di dunia maya. Konten itu mencakup hoax, terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lainnya. Saat ini Tim AIS berjumlah seratus orang dan didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, serta tujuh hari sepekan tanpa henti.

Baca: JK Jamin Pilpres Aman, Pengusaha Tak Perlu Tinggalkan Indonesia

"Kami mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik yang patut diduga diragukan kebenarannya dapat menyampaikan kepada kanal pengaduan konten Kominfo," kata Ferdinandus.

Simak berita lainnya terkait pilpres di Tempo.co.

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

1 jam lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

2 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

3 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

6 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

7 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

7 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

7 hari lalu

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi dinilai sulit mengabulkan permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

7 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

8 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya