Fokus Bisnis Komersial, Pelni Belanja Kapal Rp 322 Miliar
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Senin, 25 Maret 2019 11:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelni (Persero) menyiapkan dana sebesar Rp 322 miliar dari anggarannya tahun ini untuk belanja berbagai jenis kapal. Hal ini dilakukan karena BUMN pelayaran itu ingin memperbesar pendapatan dan berfokus pada kegiatan komersial.
Baca juga: Pelni Sediakan Fasilitas Rapat hingga Pesta Pernikahan di Kapal
"Saat ini kami mau ke arah komersial, jadi ada penambahan kapal," kata Pelaksana Harian Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro saat dihubungi Bisnis, Ahad 24 Maret 2019
Adapun kapal yang akan dibeli meliputi kapal tongkang, roll on-roll off (ro-ro)/multipurpose, kapal untuk tol laut, dan pinisi. Namun jumlah pengadaan dan spesifikasi setiap jenis kapal saat ini masih dikaji.
Yahya menuturkan, penambahan kapal tongkang diperlukan seiring dengan bisnis pengangkutan batu bara yang digeluti perseroan untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik PLN.
Sebelumnya, Pelni mengungkapkan rencana mengangkut batu bara sekitar 100.000 ton per bulan ke PLTU di sejumlah daerah menggunakan tongkang ukuran 300 feet ke atas atau bulk carrier mulai dari handysize vessel.
Pelni juga siap mengangkut kargo curah kering lainnya, seperti aluminium dari PT Inalum di Kuala Tanjung ke Tanjung Priok, untuk selanjutnya dipasok ke industri berbasis bahan baku aluminium di Jabodetabek. Perusahaan juga menjajaki kerja sama dengan Krakatau-Posco untuk mengangkut produk baja dan dengan industri nikel di Morowali.
Sementara itu, kapal ro-ro atau multipurpose akan dipakai untuk menopang bisnis wisata bahari. Menurut Yahya, bisnis kapal penumpang cenderung stagnan belakangan ini sehingga perlu dikombinasi dengan kegiatan pariwisata. Kapal itu nantinya memungkinkan wisatawan mengangkut pula kendaraannya.
"Kapal ro-ro umumnya untuk jarak dekat. Nah, kami sedang kaji untuk long distance. Makanya, spesifikasi kapal tentunya juga berbeda dengan ro-ro pada umumnya. Ini sedang kami kaji," jelas Yahya.
Baca juga: Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta
Adapun kapal pinisi akan dioperasikan di Labuan Bajo dan Raja Ampat. Yahya meyakinkan, aktivitas Pelni tidak akan berimpitan dengan kapal pelayaran rakyat (pelra) setempat yang lebih dulu beroperasi di kedua destinasi wisata popular itu.
Pelni tahun ini menganggarkan belanja modal Rp1,1 triliun, sedikit turun dari capital expenditure (capex) tahun lalu yang sebesar Rp1,2 triliun. Selain untuk pengadaan kapal, dana akan dialokasikan untuk pengadaan kontainer Rp57 miliar, pembelian alat kesehatan dan bangunan rumah sakit Rp341 miliar, serta sarana penunjang, seperti bangunan kantor, tanah, peranti teknologi informasi, dan kendaraan senilai Rp362 miliar.
BISNIS.COM