Rudiantara: Defisit Transaksi Berjalan dari Teknologi USD 1,4 M

Rabu, 20 Maret 2019 21:01 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan adanya peningkatan konten hoaks menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2019 seusai rapat kerja nasional atau rakornas Asosiasi Media Siber Indonesia (ASMI) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit dari sektor teknologi sebesar US$ 1,4 Miliar. Menurut dia, nilai tersebut tidak terlalu masalah, karena memberikan manfaat yang lebih besar.

BACA: Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp 54,6 T di Akhir Februari 2019

"Saya katakan, so what? Defisit US$ 1,4 miliar, karena kita tidak memproduksi teknologi. Research and Development kita tidak diarahkan ke sana. Tapi defisit US$ 1,4 miliar itu memberi efek yang lebih berkelanjutan," kata Rudiantara di kantornya, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Salah satu manfaatnya, kata Rudiantara bisa dirasakan dari sisi kesehatan. Menurut dia dengan hadirnya teknologi, masyarakat mendapatkan kemudahan. "Ke rumah sakit tidak perlu lagi antre. Jadi kalau US$ 1,4 miliar itu jadi modal kita, asal, kalau di Islam, manfaatnya lebih banyak maslahat, kenapa tidak," ujarnya.

BACA: Solusi Defisit BPJS oleh BPN Prabowo Disebut Gali Tutup Lubang

Advertising
Advertising

Hal dia sampaikan saat mengadakan kegiatan Palapa Ring Techno-Fest dan secara serentak melakukan video conference dengan kepala daerah di Natuna Kepulauan Riau, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara bersama Bupati Morotai Benny Laos, dan Kota Sorong bersama Walikota.

Rudi mencontohkan, dari sisi keamanan cyber, Indonesia memang banyak membeli. Karena tidak ada yang mengkhususkan di Indonesia membuat software aplikasi cyber security. "Itu dari luar semua, jadi mau tidak mau kita harus belanjakan valas kita," ujar Rudiantara.

Menurut Rudiantara, hal itu bukan sesuatu yang jelek, karena baik untuk mengamankan data di Indonesia. Namun, kata Rudiantara, pemerintah juta terus cari strategi mengurangi itu, salah satunya mensubstitusi impor.

"Kami tidak mensubstitusi impor secara langsung, tapi kita menerapkan kebijakan TKDN, untuk jaringan 40 persen komponen lokal, untuk device yang 4G sebesar 30 persen ini sudah berjalan," kata dia.

Menurut dia, nilai US$ 1,4 miliar itu anggap sebagai cost untuk produksi. Dari cost itu, Rudiantara yakin nilai yang dihasilkan untuk Indonesia lebih besar. "Misal untuk pengembangan e-commerce dan lain sebagainya, berapa besar ekonomi digital dengan cost US$ 1,4 miliar dolar itu hasilnya," ujarnya.

Berita terkait

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

15 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

22 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

29 Februari 2024

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

27 Februari 2024

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

22 Februari 2024

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

9 Februari 2024

Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Surplus 44 Bulan Beruntun, Desember 2023 Capai US$ 3,31 Miliar

15 Januari 2024

Neraca Perdagangan Surplus 44 Bulan Beruntun, Desember 2023 Capai US$ 3,31 Miliar

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus. Pada Desember 2023, tercatat surplus perdagangan barang mencapai US$ 3,31 miliar.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Defisit Rp 347,6 Triliun, Hampir Setengah dari Target Awal

2 Januari 2024

APBN 2023 Defisit Rp 347,6 Triliun, Hampir Setengah dari Target Awal

Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara APBN 2023 setara 1,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya

Keseimbangan Primer Tahun 2023 Surplus Rp 92,2 T, Sri Mulyani: Pertama Kali Sejak 2012

2 Januari 2024

Keseimbangan Primer Tahun 2023 Surplus Rp 92,2 T, Sri Mulyani: Pertama Kali Sejak 2012

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat APBN 2023 dari sisi keseimbangan primer surplus sebesar Rp 92,2 triliun.

Baca Selengkapnya