Bertemu Menteri Darmin, Kepala BP Batam Laporkan Hal Ini

Selasa, 5 Maret 2019 17:38 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan pidato pembuka saat menghadiri pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Edy Putra Irawady hari ini mengelar pertemuan dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. Dalam pertemuan tersebut Edy mengatakan dirinya melaporkan progres perbaikan BP Batam.

BACA: Darmin Ragukan Prabowo Soal Uang WNI di Luar Negeri Rp 11 Triliun

"Yang saya laporkan salah satunya mengenai harmonisasi perizinan lewat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Di sana agak berbeda dengan Online Single Submission atau perizinan terintergrasi secara elektronik," kata Edy ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa 5 Maret 3019.

Edy menjelaskan, perizinan OSS di Batam nantinya akan sedikit berbeda dengan OSS yang ada di Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM). Sebab, perizinan di BP Batam juga memberikan izin mengenai penggunaan tanah atau izin lokasi di kawasan industri khusus yang dikelola.

BACA: Soal Malaysia Gratiskan Jalan Tol, Begini Respons Menteri Darmin

Selain izin, BP Batam juga memiliki berbagai fasilitas yang bisa diberikan langsung kepada investor. Misalnya seperti free trade zone (FTZ), tax holiday dan tax allowance. Karen itu, Edy melanjutkan, dirinya berencana menyusun model perizinan yang sesuai dengan fungsi dan kewenangan BP Batam namun dengan meminjam model OSS.

"Saya akan bikin desain sendiri, tapi tetap namanya OSS seperti yang original dengan yang ada saat ini," kata Edy.

Selain itu, Edy juga melaporkan sejumlah kendala berupa banyaknya aturan berlaku di Batam tanpa sepengetahuan pemerintah terutama Kementerian Keuangan. Di antaranya seperti kemudahan berusaha baik dari sisi tata niaga maupun pengadaan tanah yang harus dipenuhi pengusaha.

"Ada pipeline, yang sudah masuk tetapi sampai sekarang belum terwujud. Ternyata harus diperiksa dulu melalui Laporan Surveyor. Padahal jelas-jelas baik aturan menyebut barang yang masuk ke dalam Batam itu belum berlaku tata niaga," kata Edy.

Adapun, tata niaga yang dimaksud adalah kewajiban melaporkan komoditas hasil produksi maupun bahan baku untuk mencantumkan Laporan Surveyor atau LS, padahal dalam aturan Kementerian Keuangan hal ini tidak diperlukan.

Karena itu, ke depan, pihak-pihak yang ingin mewajibkan tataniaga harus melapor terlebih dahulu kepada Kementerian Keuangan. Hal ini supaya pengusaha bisa mendapat kepastian hukum dan juga mendapat informasi mengenai kebijakan tersebut.

Baca berita tentang Darmin lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

4 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

4 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

5 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

8 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

11 hari lalu

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan

Baca Selengkapnya

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

13 hari lalu

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

BUP BP Batam melayani 580.867 penumpang di Periode Angkutan Lebaran Tahun 2024

Baca Selengkapnya

55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

14 hari lalu

55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

Batam tak hanya menjadi daerah asal pemudik, tetapi juga tujuan pemudik, terlihat dari jumlah keberangkatan dan ketibaan.

Baca Selengkapnya

Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

14 hari lalu

Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

Setiap libur Lebaran, Batam menjadi salah satu destinasi favorit pelancong dari Singapura dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

15 hari lalu

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

Destinasi wisata pantai memang menjadi favorit di Kota Batam, pasalnya daerah ini merupakan kawasan kepulauan.

Baca Selengkapnya