Meski Hujan, Sri Mulyani Tetap Kampanye Pelaporan SPT Pajak

Reporter

Caesar Akbar

Minggu, 3 Maret 2019 11:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani meresmikan National Export Dashboard (NED) Indonesia Eximbank di Indonesia Eximbank Prosperity Tower, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019. Foto dokumen Eximbank

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan tidak menyurutkan semangat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajarannya dalam melaksanakan sosialisasi pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2018 dalam acara Spectaxcular 2019 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 3 Maret 2019.

Baca juga: Sri Mulyani Imbau Wajib Pajak Tak Lagi Mepet Lapor SPT

"Ini adalah bentuk semangat dari jajaran pajak, meski hujan, Ditjen Pajak tetap melakukan acara dalam rangka memotivasi dan mendidik masyarakat untuk melapor pajak, itu adalah tugas mulia, kalian hebat dan saya salut," ujar Sri Mulyani di lokasi acara.

Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan melakukan senam zumba. Mulanya, cuaca masih mendung dan belum turun hujan. Sri Mulyani dan jajarannya kompak mengenakan pakaian olah raga berupa kaos bertema acara tersebut dan topi berwarna biru.

Hujan mulai turun rintik-rintik di akhir acara senam, sekitar pukul 07.00 WIB. Seiring berjalannya acara, hujan semakin deras mengguyur lokasi perhelatan. Dalam kegiatan itu, Sri Mulyani dan Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan berkesempatan menyampaikan sambutan dan arahan kepada para peserta.

Robert Pakpahan menyebut antusiasme masyarakat dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak terus membaik dari tahun ke tahun. Hingga Sabtu, 2 Maret 2019, ia mencatat sudah ada 3,2 juta SPT untuk tahun pajak 2018 yang disampaikan oleh masyarakat.

Sri Mulyani mengimbau masyarakat melapor Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Anggaran 2018 sedini mungkin. "Jangan sampai menunggu pada minggu terakhir, hari terakhir, bahkan jam terakhir," kata dia.

Tahun lalu, ujar Sri Mulyani, masih ada masyarakat yang melapor pada jam-jam terakhir pelaporan SPT Tahunan. Akibatnya, pelapor terkadang panik lantaran harus mengisi laporan itu sambil berkejaran dengan waktu. "Itu menyebabkan suasana dari wajib pajak menjadi enggak nyaman," ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan Direktorat Jenderal Pajak terus mencoba memperbaiki pelayanan dan akan terus membuka layanan itu hingga jam terakhir pelaporan. Walau demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk melapor sedini mungkin. "Bahkan Februari lalu kan sudah bisa."

Menurut Sri Mulyani, saat ini jajarannya sudah menyediakan berbagai layanan yang bisa memudahkan masyarakat melapor pajak. Salah satunya adalah sistem pelaporan pajak secara online melalui e-Filling dan pembayaran pajak melalui Anjungan Tunai Mandiri alias ATM, melalui e-Billing.

"Ini dua hal yang kami harap bisa memudahkan masyarakat, karena masyarakat sangat lekat dengan gadgetnya, karena itu pelaporan melalui e-Filling akan mampu memberi kemudahan bagi masyarakat melaksanakan kewajibannya secara efisien, tepat waktu, dan mengurangi beban-beban administrasi," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

13 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

14 jam lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

1 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya