Menhub: Kuala Tanjung Akan Jadi Pelabuhan Hub Internasional
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 3 Maret 2019 11:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kuala Tanjung Multi Purpose Terminal (KMTM) atau Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, akan menjadi pelabuhan hub Internasional.
Baca juga: Kemenko Maritim Ingin Kuala Tanjung Jadi Pintu Perdagangan CPO
"Kami memastikan bahwa fasilitas dan pembangunan ini berjalan dengan baik juga memiliki kapasitas yang bagus. Oleh karenanya kita ingin melakukan suatu percepatan ekspor dan dijadikan sebagai HUB internasional selain Tanjung Priok," ujar Budi Karya saat kunjungannya bersama Menteri Koordinator Maritim Luhut Panjaitan ke Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Maret 2019.
Budi mengatakan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah beroperasi sejak Desember 2018 dan telah melakukan ekspor perdananya sebanyak 205 TEUs dengan menggunakan Kapal Wan Hai Lines 505. Ekspor kedua dilakukan pada 14 Februari 2019 dengan menggunakan Kapal Wan Hai Lines 507 dan membawa muatan 261 TEUs.
Menurut dia, semua kegiatan ekspor tersebut dikirim langsung ke berbagai negara di Asia, seperti Cina, Singapura, Malaysia, India, dan negara lainnya tanpa perlu transit.
"Keberadaan pelabuhan ini diharapkan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia," kata Budi.
Pelabuhan Kuala Tanjung, kata Budi, akan menjadi hub bagi pelabuhan-pelabuhan yang terdapat di Pulau Sumatera. Pelabuhan ini memiliki dua fungsi yaitu, pertama sebagai pusat alih muatan kapal (transhipment) dan kedua sebagai pelabuhan industri Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sementara Menteri Koordinator Bidang Maritiman, Luhut Pandjaitan menuturkan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat mengefesiensikan biaya transportasi. Menurut Luhut, ongkos tersebut akan sangat mempengaruhi harga barang dan sembako agar lebih terjangkau.
Selain itu, keberadaan pelabuhan ini juga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas kapal di Pelabuhan Belawan. Dia mengatakan waktu peresmian masih akan dirapatkan terlebih dahulu, namun diusahakan dalam waktu dekat ini.
"Pelabuhan Ini sudah jadi dan sudah siap. Mengenai kapal dimaksimalkan karena pelabuhan ini bagus mempunyai kedalaman 17 meter dan kapalnya super besar. Semua ujung-ujungnya efisiensi, nanti kelapa sawit juga harus di sini. Juga mengurangi kepadatan lalu lintas di Medan," kata Luhut.
Menurut Budi Karya, Kuala Tanjung akan memfokuskan untuk general kargo domestik dan akan melakukan kegiatan ekspor kembali dengan menggunakan Kapal Wan Hai pada Bulan Maret 2019.
Saat ini, kata Budi, Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dan didukung sistem IT yang terintegrasi. Selain itu, untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu meng-handle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.
Adapun pelabuhan itu, berkapasitas 600 ribu TEUs juga dilengkapi dengan dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch. Selain itu, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.