Hampir Seluruh BTS Kini Beroperasi Penuh Usai Tsunami Selat Sunda
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 26 Desember 2018 13:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Usai terjadinya tsunami Selat Sunda pada Sabtu pekan lalu, pemerintah memastikan saat ini hampir seluruh base transceiver station (BTS) atau menara seluler sudah beroperasi penuh.
Baca: Usai Tsunami Selat Sunda, Okupansi Hotel di Anyer Turun 10 Persen
"BTS eksisting atau sekitar 99,1 persen BTS di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lampung Selatan sudah operasional," kata Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo, Ahmad M Ramli, seperti dikutip dari rilis, Rabu, 26 Desember 2018.
Sebelumnya, BTS sempat terganggu akibat pesisir Banten dan Lampung diterjang tsunami. Namun terhitung sejak Selasa malam kemarin, 4.687 BTS dari total 4.731 BTS di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lampung Selatan sudah beroperasi kembali.
BTS lainnya terkendala aliran listrik dan memerlukan perangkat baru untuk operator seluler yang peralatannya rusak terkena gelombang tsunami. Akses telekomunikasi di sejumlah lokasi yang menaranya masih terkendala dapat diatasi oleh BTS mobile dan sistem perbaikan layanan yang dikerahkan operator.
"Dengan demikian, terdapat tambahan 17 BTS yang operasional dibandingkan dengan posisi 25 Desember pukul 08.00 WIB kemarin, atau meningkat 69 BTS dibandingkan dengan posisi pada saat awal terjadinya bencana," kata Ramli.
Kementeiran Kominfo juga meminta operator seluler untuk mengoperasikan BTS Combat dan genset mobile sebagai pasokan daya cadangan untuk BTS yang belum mendapat pasokan listrik stabil dari PLN. "Kominfo akan terus melakukan monitoring terhadap progress BTS yang dalam status down dan melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan seluler (Quality of Service/QoS)," ucap Ramli.
Ramli menjelaskan, akses telekomunikasi menduduki peran yang penting dan strategis dalam situasi bencana. Selain untuk komunikasi korban selamat dengan keluarga dan teman-temannya, jaringan telekomunikasi juga berfungsi untuk mendukung evakuasi dan sistem peringatan dini.
Baca: Tsunami, Pelni Evakuasi Warga Pulau Sebesi ke Bahauheni
Seperti diketahui sejumlah lokasi di Banten dan Lampung diterjang gelombang tsunami pada Sabtu malam pekan lalu. Tsunami Selat Sunda terjadi akibat longsor di dasar laut yang dipicu oleh letusan Gunung Anak Krakatau beberapa jam sebelumnya.
ANTARA