Sandiaga Berjanji Bawa 50 BUMN Masuk ke Daftar Fortune 500

Kamis, 13 Desember 2018 07:10 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkunjung ke Pasar Projosari, Bawen, Jawa Tengah pagi ini, Rabu, 24 Oktober 2018. Sandiaga menemukan tempe yang disebutnya tempe standar seperti HP jadul. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno berjanji membawa 50 Badan Usaha Milik Negara atau BUMN masuk ke dalam daftar Fortune 500. Pasalnya saat, ini baru PT Pertamina (Persero) yang bisa menempati posisi tersebut.

Baca: Sandiaga soal Utang BUMN Lebih dari Rp 5.000 T : It's Worrying

"Kami ingin ada sepuluh atau 50 BUMN masuk Fortune 500. Kenapa, karena kita bakal jadi ekonomi nomor empat terbesar dunia di 2045," ujar Sandiaga di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.

Fortune 500 adalah sebuah daftar tahunan yang disusun dan diterbitkan oleh majalah Fortune yang memeringkatkan 500 perusahaan umum dan milik pemerintah teratas yang diperingkatkan berdasarkan pendapatan bruto mereka.

Sandiaga mengatakan BUMN adalah salah satu cara untuk membangun negara. Oleh karena itu, ia berjanji ke depan akan membangun BUMN apabila terpilih dalam Pemilihan Presiden mendatang. "Masa Pertamina enggak bisa lebih besar dari Petronas, menurut saya bisa karena kita kaya raya," kata Sandiaga.

Selain Pertamina, Sandiaga juga mempertanyakan Garuda Indonesia yang belum bisa mengalahkan Singapore Airlines. Padahal, Indonesia punya banyak destinasi yang luar biasa. Ia ingin ke depannya BUMN tidak hanya juara di dalam negeri, namun juga di tingkat regional.

Untuk mewujudkan itu, Sandiaga menyebut BUMN tidak boleh menjadi alat kekuasaan. BUMN, menurut dia, harus dibangun sebagai sistem milik negara untuk memastikan kesejahteraan. Selain itu, perusahaan milik negara mesti dikelola secara profesional dengan tata kelola yang baik.

Di samping itu, persoalan yang disoroti Sandiaga juga mengenai utang BUMN yang semakin membeludak. Ia mendapat kabar bahwa utang BUMN saat ini sudah lebih dari Rp 5.000 triliun. "Ini utang sektor publik sudah di atas 60 persen, ditambah lagi utang BUMN. It's worrying," ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, masyarakat semestinya memperhatikan dan khawatir. Sebab, kondisi itu bisa saja diikuti dengan ancaman dari guncangan ekonomi baik di luar maupun di dalam negeri. "Bagaimana kalau ada perlambatan ekonomi, bagaimana kalau perang dagang berlanjut, bagaimana kalau harga komoditas anjlok luar biasa?" kata Sandiaga.

Baca: Jual Saham Demi Kampanye, Sandiaga: Harta Ini Titipan Allah

Kekhawatiran Sandiaga itu bukan tidak berdasar. Sebab, setelah melakukan lawatan di Sumatera Utara, ia mendapati bahwa banyak keluhan dari masyarakat lantaran jebloknya sawit dan karet. "Penghasilan petani betul-betul menghadapi tekanan."

Berita terkait

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

2 menit lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

10 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya