TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menjual saham yang dimilikinya di PT Saratoga Investama. Berdasar catatan, dalam kurun waktu dua bulan Sandiaga sudah sembilan kali menjual sahamnya. Penjualan saham ini dilakukan, untuk membiayai biaya kampanye dirinya sebagai calon wakil presiden nomor 02 yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Baca: Sandiaga Sudah 9 Kali Jual Saham Rp 500 Miliar untuk Kampanye
Adapun, nilai saham yang diuangkan tersebut mencapai lebih dari setengah triliun rupiah, tepatnya Rp502,95 miliar. Jumlah saham milik Sandiaga di SRTG saat ini berkurang dari sebelumnya 702,71 juta saham, menjadi 672,62 juta saham.
Berdasarkan pengamatan Tempo, pergerakan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. anjlok pada perdagangan hari ini, Kamis, 6 Desember 2018. Saham Saratoga dengan kode emiten SRTG ini tercatat anjlok sebanyak 2,37 persen ke level 3710 per lembarnya.
Secara year to date, menurut data RTI, sejak awal 2018 kinerja saham SRTG tercatat menuai hasil positif atau naik sebesar 3,63 persen. Namun satu semester belakangan, kinerja saham SRTG tercatat anjlok sebanyak 4,87 persen. Sedangkan, sepekan belakangan saham yang juga dimiliki calon presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno ini terkesan tidur.
Analis Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan sejak awal tahun 2018 pergerakan saham SRTG secara teknikal memang sangat random. "Rata-rata volume perdagangan juga relatif kecil, untuk rekomendasi saya belum bisa kasih atau berikan," kata Nafan kepada Tempo, Kamis, 6 Desember 2018.
Nafan melanjutkan, kinerja fundamental perusahaan juga cenderung menurun. Hal ini terlihat dari kinerja SRTG pada kuartal III 2018 yang mengalami net loss sebesar Rp 964.4 miliar. Padahal periode yang sama pada tahun yang 2017, perusahaan mengalami net profit sebesar Rp 2.8 triliun. "Sehingga bisa dikatakan bahwa terjadi penurunan pada kinerja fundamental," kata Nafan.
Analis CSA Research, Reza Priyambada juga mengatakan pertumbuhan laba perusahaan cenderung tak konstan. Laba perusahaan dari investasi juga cenderung menurun secara umum, terutama pada kuartal I, II dan III. Karena itu fundamental perusahaan cenderung biasa-biasa saja.
Reza juga menilai, kinerja saham SRTG juga tak terlalu terpengaruh terhadap rencana pencalonan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden nomor urut 02. Dia mengatakan efek penjualan saham yang dilakukan Sandiaga sebelumnya juga tak banyak memberikan efek pada pergerakan saham SRTG.
"Efek kepada saham minimal, terutama ditengah berita (kondisi fundamental) internal," kata Reza kepada Tempo, Kamis, 6 Desember 2018.