Lion Air Jatuh, Keluarga Korban Gugat The Boeing Company

Jumat, 16 November 2018 08:05 WIB

Boeing 737 MAX 8 Lion Air Thai [Business Insider]

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari salah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menggungat The Boeing Company. Perusahaan yang memproduksi pesawat Boeing 737-8 Max itu dituntut karena tragedi jatuhnya pesawat pada tanggal 29 Oktober 2018 di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Baca: Boeing Ubah Silabus Pelatihan Pilot Usai Lion Air Jatuh

Orang tua dari Rio Nanda Pratama, salah satu keluarga korban pesawat menggugat The Boeing Company dalam rangka menuntut keadilan, tidak hanya untuk putranya tapi juga semua korban jiwa dalam kecelakaan itu. "Saya menuntut keadilan untuk putra saya dan semua korban jiwa dalam kecelakaan tersebut," ujar ayah dari Rio, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 15 November 2018.

Gugatan ini juga disebut sebagai upaya agar di masa mendatang kesalahan serupa bisa dihindari. "Semua keluarga korban ingin mengetahui kebenaran dan penyebab tragedi ini, kesalahan yang sama harus dihindari ke depannya dan pihak yang bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan," ujar ayah Rio.

Firma hukum Colson Hicks Eidison dan Bartlrettchen LCC telah ditunjuk sebagai kuasa hukum dan mengajukan gugatan atas insiden tersebut. "Tindakan hukum atas nama keluarga harus dilakukan," ujar Pengacara Curtis Miner.

Advertising
Advertising

Miner menjelaskan, jika tidak ada keluarga korban yang menggugat, investigasi dari pemerintah tidak akan memutuskan pihak yang bersalah atas kecelakaan ini. Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting adanya gugatan perdata dalam kasus kecelakaan pesawat.

Menurut Miner, perjanjian internasional, tidak memperbolehkan penyidik dari Indonesia untuk menentukan pihak yang bersalah atau yang bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat. "Mereka hanya diperbolehkan untuk membuat rekomendasi keselamatan untuk industri penerbangan di masa depan," tutur dia.

Pengacara Austin Bartlett juga menambahkan, The Boeing Company telah gagal memperingatkan klien dan pilot pesawat 737 MAX mengenai perubahan sistem kontrol penerbangan yang signifikan ini dan gagal menyampaikan instruksi yang benar dalam manualnya.

Sebelumnya, Federal Aviation Administration (FAA) menerbitkan Emergency Airworthiness Directive (Petunjuk Layak Terbang Darurat) untuk pesawat Boeing 737 MAX. FAA menilai bahwa pesawat Boeing 737 MAX memiliki kondisi yang tidak aman.

Baca: Lebih Baik Bisnis Maskapai Lion Air Ditutup atau Tidak?

Terlepas dari kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu, FAA juga menyebutkan da kemungkinan hal serupa terjadi pada pesawat Boeing 737 MAX lainnya, yang tersebar di seluruh dunia. Boeing tidak menyampaikan informasi mengenai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh sistem baru ini.

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

9 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

9 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

11 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

11 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

12 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

24 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

31 hari lalu

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

Dibutuhkan minimal 329 pesawat untuk melayani lonjakan jumlah penumpang selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

31 hari lalu

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

Delapan maskapai menambah penerbangan hingga 2 ribu penerbangan dengan kapasitas mencapai 400 ribu kursi selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya