Tahun Pemilu, Sri Mulyani Sebut Banyak Politikus Janjikan Belanja

Kamis, 15 November 2018 10:19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Depok - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa belanja negara menjadi instrumen paling penting dalam mencapai tujuan pembangunan.

Baca: Sri Mulyani: Panama Papers Bantu Deteksi Pengemplang Pajak

“Biasanya kalau di tahun politik ini menjadi bagian paling seru,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Rabu, 14 November 2018.

Sri Mulyani menjelaskan, pengelolaan belanja negara yang baik dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, menciptakan pemerataan maupun membantu segmen tertentu seperti petani dan nelayan.

Dan di tahun pemilu, kata Sri Mulyani, tak sedikit para politikus yang menjanjikan alokasi anggaran bagi konstituennya. Dalam janjinya kampanye hanya disebutkan dari sisi belanja, tidak pernah mempertimbangkan sisi penerimaan negara. “Itu di pemilu, ngomong di mana-mana begitu.”

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mencontohkan, pemilu di Italia yang baru saja dimenangkan oleh partai populis Five Star Movement dan Partai Liga. Mereka menjanjikan banyak hal yang melanggar kesepakatan dengan Uni Eropa.

“Begitu Italia mengajukan APBN, karena sudah janji belanjanya banyak tapi penerimaan tidak menutup, defisitnya gede, trus disemprit sama Europe Union.”

Pada akhirnya, kata Sri Mulyani, terjadi perdebatan karena partai penguasa Italia merasa bahwa mereka bangsa berdaulat. Uni Eropa pun menagih komitmen dari Italia untuk menaati kesepakatan ekonomi regional. “Kami sudah janji sekian banyak. Ya itu janji kamu, tapi kan kamu juga janji sama Eropa sekian,” ujarnya menggambarkan perseteruan Italia dan Uni Eropa.

Tak hanya itu, Sri Mulyani mencontohkan kebijakan populis di Venezuela yang menyebabkan terjadinya inflasi sebesar 1.150 persen. Venezuela yang yang kaya dengan sumber daya alam minyak sempat menjadi negara dermawan.

“Dulu itu minyaknya dibagi-bagikan ke Haiti dan negara-negara kecil. Jadi Hugo Chaves itu populer banget, sampai di sini juga populer. Padahal tidak tahu apa-apa, yang penting populer aja.”

Baca: Sri Mulyani: Kemenkeu Anggarkan Dana Abadi Penelitian Rp 1 T

Namun begitu harga minyak jatuh, kata Sri Mulyani, semua yang dijanjikan Hugo Chavez tidak bisa terpenuhi. "Uang yang dulunya didapatkan dari dolar dan minyak sudah tidak ada lagi. Akhirnya mereka mengambil kebijakan mencetak uang," ucapnya. "Setiap orang dikasih uang terus tapi barangnya nggak ada. Jadi inflasinya naiknya tinggi sekali."

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

5 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya