Setelah Boeing 737-8 Max, Kemenhub Cek Seluruh Pesawat Maskapai

Jumat, 2 November 2018 17:43 WIB

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memeriksa jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. Hasil tes DNA korban Lion Air membutuhkan waktu sekitar 4-8 hari dari saat sampel diterima di laboratorium. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Pramintohadi Sukarno, mengatakan pihaknya melakukan ramp check untuk seluruh maskapai. Hal tersebut dilakukan, terkait jatuhnya pesawat Lion Air, Boeing 737-8 Max, di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Simak: Hasil Pemeriksaan Boeing 737-8 Max Pasca Lion Air Jatuh Diungkap

Menurut Pramintohadi, pengecekkan rutin kerap dilakukan Kementerian Perhubungan setiap satu bulan. "Untuk kali ini kami meningkatkan dan mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan," kata Pramontohadi di Kantor Kemenhub, Jumat, 2 November 2018.

Pramintohadi menjelaskan, tidak hanya jenis pesawat Boeing 707-8 Max yang diperiksa. Namun, seluruh pesawat akan diperiksa secara detil dan mendalam. Selain keadaan pesawat, Kemenhub juga melakukan pemeriksaan secara administrasi kondisi pesawat tersebut.

Direktur Kelai Udaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara, Avrianto, menjelaskan sudah melakukan tambahan ramp check di tiap otoritas bandara. Peningkatan pengawasan juga dilakukan dengan menurunkan inspektur dari otoritas bandara untuk melakukan inspeksi.

Advertising
Advertising

Avrianto menuturkan, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan monitor setiap hari, untuk mengotimalkan pengawasan. "Kalau kami melihat ada hal yang signifikan, kita akan melakukan pengasawan sampai meng-grounded pesawat," tutur dia.

Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut, mengatakan dalam inspeksi seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air, tidak beroperasi, hingga setelah diperiksa. "Ada sembilan, satu dengan kejadian ini jadi delapan. Pemeriksaan memerlukan waktu karena cukup detail," ucap Daniel.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB menuju Pangkalpinang pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat Boeing tersebut jatuh di koordinat koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.

Sebelumnya, tim gabungan evakuasi kecelakaan telah menemukan salah satu bagian dari black box Lion Air JT 610, yaitu Fligth Data Recorder (FDR) di kedalaman 32 meter. Black box FDR ditemukan setelah dua kapal pencari mendeteksi sinyal ping dari alat berwarna oranye tersebut.

Berita terkait

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 jam lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

6 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

7 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

3 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

4 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya