Triwulan III 2018, BCA Salurkan Kredit Rp 516 Triliun

Jumat, 26 Oktober 2018 10:42 WIB

Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, 9 Februari 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia atau BCA Tbk mencatatkan kenaikan portofolio kredit sebesar 17,3 persen ketimbang tahun lalu menjadi Rp 516 triliun.

BACA: BCA Akuisisi Satu Bank Kecil Akhir Tahun 2018 Ini

”BCA membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebeiumnya," ujar Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K. Galbraith di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. Ia melihat adanya peluang usaha serta peningkatan permintaan kredit usaha dari para nasabah.

Pada akhir September 2018, kata Eugene, BCA mencatat pertumbuhan kredit usaha yang lebih tinggi, baik pada kredit investasi maupun modal kerja. Kredit investasi terlihat mulai meningkat pada triwulan ini.

Adapun kredit korporasi meningkat 23,3 persen ketimbang tahun lalu menjadi Rp 199,2 triliun, terutama berasal dari sektor jasa keuangan, telekomunikasi, serta minyak nabati dan hewani. Sementara itu, kredit komersial dan usaha kecil menengah tumbuh 17,6 persen year-on-year menjadi Rp 176,4 triliun.

Advertising
Advertising

Kenaikan juga terjadi pada kredit konsumer sebesar 9,0 persen ketimbang tahun sebelumnya menjadi Rp 139,9 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah naik 9,4 persen menjadi Rp 86,3 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 7,7 persen menjadi Rp 41,5 triliun dibanding tahun lalu.

"Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit tumbuh 10,9 persen year-on-year menjadi Rp 12,1 triliun," tutur Eugene.

Selama periode ini, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA berada pada level 1,4 persen pada akhir September 2018. Angka tersebut, menurut Eugene, masih dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 187,0 persen.

Di samping itu, rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) BCA tercatat sebesar 80,9 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,2 persen. Penyempurnaan dari LFR, Rasio lntermediasi Makroprudensial (RIM) yang baru diterapkan tercatat pada level 81.8 persen.

"Kami optimistis terhadap dinamika perkembangan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut, meskipun saat ini sedang dihadapkan pada perubahan kondis global," kata Eugene. "Kami meyakini bahwa kestabilan perbankan nasional akan tetap terjaga serta memlllkl prospek positif dalam jangka panjang."

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

3 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya