4 Tahun Jokowi, Sri Mulyani: APBN Alami Tekanan Paling Berat pada 2015

Selasa, 23 Oktober 2018 18:33 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutannya pada sesi Global Market Award Ceremony dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, sepanjang empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau 4 tahun Jokowi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengalami tekanan paling berat pada tahun 2015. Kala itu, kata dia, defisit APBN mencapai 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto.

BACA: 4 Tahun Jokowi, Moeldoko Jelaskan Alasan Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur

"Karena defisitnya dalam untuk menolong ekonomi tetap meningkat, karena banyak program-program pembangunan yang urgent dan ekonominya mendapatkan tekanan," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Kondisi perekonomian, kata Sri Mulyani, mengalami tekanan sejak 2014 lalu. Penyebab tekanan itu adalah harga komoditas yang terjun bebas di pasaran. Ia menyebut penurunan harga komoditas itu tidak hanya dialami minyak, namun juga komoditas non-minyak. "Semua mengalami penurunan," ujar dia. Kondisi itu lantas berlanjut hingga 2015.

BACA: 4 Tahun Jokowi, Pengelolaan Utang Diklaim Lebih Sehat

Mengalami defisit sedalam itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah mengambil posisi untuk konsolidasi APBN. Pemerintah juga terus mendorong keseimbangan primer untuk mendekati titik nol alias mendekati keseimbangan.

Sri Mulyani percaya apabila dari sisi belanja bagus, maka semua pengeluaran dalam bentuk investasi nantinya defisit itu bakal terbayar kembali. "Kalau sisi belanjanya bagus, Pak Basuki deliver, Menteri Perhubungan Deliver, Menteri ESDM deliver," ujar mantan Direktur Bank Dunia itu.

Pada tahun ini, Sri Mulyani berujar pemerintah berupaya menjaga defisit tersebut menuju 2,1 persen. "Outlook kami tahun ini mendekati 2 persen," kata dia. Sementara untuk 2019, APBN didesain di bawah 2 persen, yaitu di kisaran 1,8 persen.

Secara umum, Sri Mulyani mengatakan neraca APBN Indonesia dalam kondisi kredibel, aman, dan sehat.

Baca berita tentang 4 Tahun Jokowi lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya