Kisah SariWangi: Utang Rp 1 Triliun hingga Kampanye #BeraniBicara

Jumat, 19 Oktober 2018 09:58 WIB

Tumpukan teh celup Sariwangi di salah satu swalayan, Jakarta, 30 November 2006. Dok.TEMPO/ Ramdani

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan anak usahanya, PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung resmi dinyatakan pailit oleh majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sariwangi Agricultural merupakan perusahaan yang sempat memproduksi merek teh celup yang cukup terkenal yaitu SariWangi.

Baca: Diputus Pailit, Bagaimana Nasib Teh Celup Sariwangi?

Selasa, 16 Oktober 2018, pengadilan mengabulkan pembatalan perjanjian perdamaian dari PT Bank Bank Industrial and Commercial Bank of China atau Bank ICBC Indonesia terhadap Sariwangi Agricultural dan Maskapai Perkebunan. Dengan demikian, kedua perusahaan diputuskan berstatus pailit.

Bank ICBC kemudian meminta Sariwangi Agricultural menjalankan perintah pengadilan untuk melunasi utangnya. Pelunasan utang dilakukan setelah proses penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU diputus berdamai dengan perkara bernomor 38/Pdt.Sus/PKPU/2015 PN.Jkt.Pst, sah dan demi hukum berakhir pada 2 Oktober 2015. Berikut 9 fakta terkait Sariwangi yang layak disimak.

1. Punya piutang Rp 1 triliun lebih

Advertising
Advertising

Sesuai putusan tersebut, utang Sariwangi Agriculture tercatat mencapai Rp1,05 triliun. Rinciannya, tagihan piutang dari lima kreditur separatis senilai Rp719,03 miliar, 59 kreditur konkuren Rp334,18 miliar, dan satu kreditur preferen Rp1,21 miliar. Sementara, Maskapai Perkebunan tercatat memiliki tagihan sebanyak Rp 35,71 miliar. Angka ini mencakup tagihan dari kreditur separatis sebesar Rp 31,5 miliar, 19 kreditur konkuren Rp3,28 miliar dan kreditur preferen Rp922,81 juta.

2. Perkara sejak 2015

Perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU yang terjadi antara Sariwangi Agricultural, Maskapai Perkebunan, dan Bank ICBC sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Pada 2 Oktober 2015, Bank ICBC membawa perkara PKPU ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan Maskapai Perkebunan sebagai pihak termohon.

3. Sempat membayar utang ke ICBC

Tiga tahun sejak perkara masuk ke meja hijau, Bank ICBC sebagai pihak pemohon sempat mengajukan homologasi perdamaian. Homologasi adalah semacam kesepakatan antara penerima utang dan pemberi utang untuk mengakhiri kepailitan. Dengan demikian, kuasa hukum Maskapai Perkebunan Lim Zovito Simanungkalit menyebut kliennya menepati janji membayar utang ke ICBC setiap bulan, sejak Desember 2017 hingga September 2018.

Tapi di tengah jalan, Bank ICBC mengajukan pembatalan homologasi, yang kemudian dipertanyakan oleh Maskapai Perkebunan. "Kami patut dipertanyakan karena kami sangat jelas ada buktinya membayar kewajiban utang kepada mereka. Semestinya ICBC menghargai kami," kata kuasa hukum Maskapai Perkebunan Lim Zovito Simanungkalit usai sidang lanjutan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis, 6 September 2018,
seperti dikutip dari laman Bisnis.

4. Selain ICBC, perkara piutang juga pernah terjadi ke Bank Commonwealth

Sebelum terlibat perkara piutang dengan Bank ICBC, Sariwangi Agricultural dan Maskapai Perkebunan ternyata juga pernah berperkara dengan Bank Commonwealth, asal Australia. Saat itu pada 19 Mei 2015, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, mengabulkan permohonan PKPU dari kedua perusahaan karena tidak membantah adanya tiga perjanjian kredit dari Bank Bank Commonwealth.

<!--more-->

Ketiga perjanjian kredit tersebut yaitu fasilitas pertama sebesar US$4,6 juta dengan jatuh waktu 8 April 2019, fasilitas kedua sebesar US$2,7 juta dengan jatuh waktu 8 Oktober 2019. Lalu, fasilitas ketiga sebesar US$4 juta dengan jatuh waktu 8 April 2015.

5. Sariwangi Agriculture dan Unilever masih kerja sama hingga 2015

Unilver mulai membeli merek SariWangi pada 1989. Tapi hingga tahun 2015, kedua perusahaan masih tetap menjalin kerja sama bisnis. Direktur Utama Sariwangi Agriculture, Andrew T Supit pada pertengahan 2015 mengatakan bahwa secara prinsip pihaknya memang melakukan kerja sama dengan Unilever. Unilever meletakkan aset berupa beberapa mesin di Sariwangi, begitupun sebaliknya.

Andrew menyebut segala aset milik Sariwangi dan Unilever dalam manajemen mereka sangat jelas. “Itu enggak jadi masalah karena sudah terpisahkan secara aset manajemen dan kami sudah bertemu manajemennya,” kata dia.

Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze

6. Pailit hanya untuk perusahaan, bukan untuk teh celup SariWangi

Sariwangi Agricultural memang pernah menjadi rekanan usaha PT Unilever Indonesia Tbk. untuk memproduksi teh celup Sariwangi. "Namun saat ini, Unilever sudah tidak memiliki kerja sama apapun dengan Sariwangi Agricultural," kata Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Sancoyo. Sehingga, saat ini Unilever sendirian yang memproduksi teh celup SariWangi.

7. Teh celup SariWangi tetap bisa dinikmati

Juru bicara Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwiantno, mengatakan putusan pailit yang diterima Sariwangi Agricultural tak mempengaruhi penjualan teh celup SariWangi. "Unilever Indonesia tetap memproduksi teh celup SariWangi sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat," ujar Maria dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Oktober 2018.

8. Merek teh lawas ini sudah berusia 45 tahun

Dikuitip dari laman resmi tehsariwangi.com, SariWangi mulai diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1973, produk tersebut langsung diterima dan menjadi populer. Sariwangi mengklaim, selain rasanya enak, teh tersebut juga dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, memerangi kepenatan, mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan kebugaran tubuh.

9. Punya kampanye #BeraniBicara

Meski diterpa sejumlah isu, merek teh celup SariWangi tetap dikenal sampai saat ini. Para marketing di balik merek SariWangi kini memasarkan produk lewat kampanye #BeraniBicara. Dari hasil survei SariWangi, dua dari tiga responded menyatakan kurang terbuka untuk berbagi cerita dengan keluarga mereka untuk menghindari konflik.

Baca: Pemerintah Diminta Gencarkan Promosi Teh

"Menyadari bahwa komunikasi yang terbuka adalah kunci keharmonisan keluarga, SariWangi mengajak keluarga Indonesia dengan kampanye #BeraniBicara, untuk dengan berani mengungkapkan isi hatimu yang sesungguhnya." demikian tulisan kampanye dalam laman resmi mereka.

BISNIS

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

7 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya