Sri Mulyani: Penerimaan Perpajakan Sudah 63,3 Persen dari Target

Rabu, 17 Oktober 2018 13:33 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan perpajakan dari awal tahun hingga September 2018 mencapai Rp 1.024 triliun. Angka tersebut setara dengan 63,3 persen dari target penerimaan perpajakan yang dipatok di APBN yang sebesar Rp 1.618,1 triliun.

Baca: Sri Mulyani Usul Asumsi Kurs di RAPBN 2019 Rp 15 Ribu Per Dolar

Angka tersebut juga menunjukkan peningkatan dari Agustus yang sebesar Rp Rp 907,5 triliun. "Perpajakan yang telah mencapai 1.024 triliun itu memiliki growth 16,5 persen. Tahun lalu perpajakan kita tumbuhnya juga tinggi," kata Sri Mulyani dalam rilis APBN Kita di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 17 Oktober 2018.

Jika dirinci penerimaan perpajakan itu bersumber dari Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp 900,9 triliun atau 63,3 persen, sedangkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Rp 123,6 triliun atau 63,7 persen terhadap APBN.

Menurut Sri Mulyani, penerimaan pajak dan bea cukai masing-masing tumbuh 16,5 persen dan 16,9 persen. Hal tersebut menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari tahun lalu, di mana pajak tahun lalu penerimaan pajak tumbuh negatif 2,8 persen dan bea cukai tumbuh positif 4,4 persen. "Hal yang positif lain dari pendapatan negara adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan PNBP mencapai Rp 281,4 triliun atau sudah mencapai 102,2 persen dari total target tahun ini. Angka Rp 281,4 triliun itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 27,1 persen dari tahun lalu. Adapun tahun lalu PNBP tumbuh 19,7 persen. Sedangkan penerimaan dari hibah sebesar Rp 6,4 triliun atau 538,6 persen dari yang ditetapkan dalam APBN 2018.

Baca: Jadi Menkeu Terbaik, Sri Mulyani Dianggap Sukses Kumpulkan Pajak

Adapun pendapatan negara sampai dengan 31 September mencapai Rp 1.312,3 triliun atau setara dengan 69,3 persen dari total target yang sebesar Rp 1.894,7 triliun. Sri Mulyani menilai pertumbuhan pendapatan negara sebesar 19 persen atau meningkat dibanding tahun lalu yang Rp 1.103 triliun.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

20 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

20 jam lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

21 jam lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya