Sri Mulyani Sebut Ekspor September Belum Sesuai Harapan

Senin, 15 Oktober 2018 19:30 WIB

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) sebelum mengikuti sesi IMFC Plenary dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka ekspor bulan September 2018 belum meningkat seperti yang diharapkan.

Baca juga: Sri Mulyani: Arah Membaik, Perdagangan Nonmigas Positif

"Belum meningkat setingkat yang kita harapkan, kami harapkan akan terus meningkat," ujar Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senin, 15 Oktober 2018. Walau demikian, tren ekspor impor pada bulan lalu, menurut dia, cukup positif dan perlu didorong untuk terus naik.

Sektor yang ia harapkan bisa terus positif, antara lain adalah industri manufaktur dan minyak dan gas. "Dengan demikian kami berharap defisit transaksi berjalan bisa terjaga hingga akhir tahun."

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 sebesar US$ 230 juta. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan Agustus 2018 yang defisit sekitar US$ 1,02 miliar.

"Surplus dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$ 1,3 miliar, walaupun sektor migas defisit US$ 1,07 miliar," ujar Direktur Statistik Distribusi dan Jasa, Yunita Rusanti di kantor Badan Pusat Statistik.

Yunita mengatakan total ekspor Indonesia pada September 2018 sebesar US$ 14,83 miliar atau menurun sebesar 6,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor tersebut terdiri dari sektor nonmigas sebesar US$ 13,62 miliar dan sektor migas sebesar US$ 1,2 miliar.

Ekspor migas terdiri dari minyak mentah sebesar US$ 464,7 juta, hasil minyak US$ 105,5 juta dan gas sebesar US$ 637,7 juta.

Sementara total impor Indonesia di September 2018 sebesar US$ 14,60 miliar atau menurun sebesar 13,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Impor tersebut disumbang dari sektor migas sebesar US$ 2,2 miliar dan sektor nonmigas sebesar US$ 12,3 miliar.

Impor migas terdiri dari minyak mentah sebesar US$ 710 juta, hasil minyak sebesar US$ 1,3 miliar dan gas sebesar US$ 263 juta.

Total ekspor pada Januari - September 2018 sebesar US$ 134,9 miliar. Total ekspor itu terdiri dari migas sebesar US$ 12,6 miliar dan non migas US$ 122,3 miliar. Sedangkan total total impor Januari - Agustus sebesar US$ 138,7 miliar. Total ekspor itu terdiri US$ 22,0 miliar dan non migas sebesar US$ 116,7 miliar.

Simak berita tentang Sri Mulyani hanya di Tempo.co

CAESAR AKBAR | HENDARTYO

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

23 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya