Indef Prediksi Neraca Perdagangan September Defisit USD 1,5 M

Senin, 15 Oktober 2018 09:25 WIB

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 20 Oktober 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada September 2017 turun dibanding bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi neraca perdagangan pada September 2018 masih defisit sebesar US$ 1-1,5 miliar. Bhima memproyeksikan total defisit perdagangan 2018 sebesar US$ 9,5 miliar.

Baca: IMF Ingatkan Pemerintah soal Tekanan Defisit Transaksi Berjalan

Hal ini, menurut Bhuma, karena kinerja ekspor tumbuh tapi melambat karena imbas proteksi dagang terutama dari India yang menaikkan bea masuk produk CPO asal Indonesia. "Pemulihan permintaan barang mentah untuk industri di negara seperti Cina dan Eropa masih dirasa lambat seiring data produksi manufaktur di negara tersebut rendah," ujar Bhima saat dihubungi, Senin, 15 Oktober 2018.

Menurut Bhima dari sisi impor, defisit perdagangan disebabkan oleh naiknya nilai impor BBM berkaitan dengan pelemahan kurs rupiah. Selain itu ada faktor kenaikan harga minyak acuan brent pada September 2018 sebesar 9 persen.

Bhima melihat impor barang non migas khususnya kategori barang konsumsi masih tumbuh. Hal itu, merupakan dampak penerapan pajak penghasilan, tapi masih membutuhkan waktu dari sisi importir untuk melakukan penyesuaian.

"Di sisi yang lain bahan baku dan barang modal untuk keperluan infrastruktur masih mendorong terjadinya impor. Sebagai catatan lima barang impor tertinggi didominasi untuk kebutuhan infrastruktur yakni mesin, peralatan listrik dan besi baja," kata Bhima

Menurut Bhima jika tanpa adanya rem proyek infrastruktur yang tengah berjalan, imbas ke defisit non migas nya terus terjadi. Tren defisit, kata Bhima akan terjadi konsisten hingga akhir 2018 seiring naiknya permintaan domestik terhadap barang-barang impor jelang Natal dan Tahun Baru.

Baca: Sri Mulyani: Selama Defisit Membesar, Saya akan Terus Ngomel

Hari ini Badan Pusat Statistik atau BPS akan mengumumkan Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia September 2018 dan Perkembangan Upah Pekerja/Buruh September 2018 pada pukul 11.00. Rilis soal neraca perdagangan ini menjadi penting karena di antaranya menjadi acuan pergerakan kurs rupiah dan IHSG di pasar spot.

Berita terkait

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

2 jam lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

17 jam lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

19 jam lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

1 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

3 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya