Ini Alasan Bos IMF Menyebut Indonesia Tidak Butuh Utang

Selasa, 9 Oktober 2018 07:54 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing Jakarta, 28 Februari 2018. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana International Monetery Fund atau IMF, Christine Lagarde mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia tidak membutuhkan pinjaman dari IMF. Menurut Lagarde, Indonesia tidak membutuhkan pinjaman dari IMF karena kondisi ekonominya masih sangat baik.

Baca: Begini Kemewahan Mercedes-Benz E200 di Pertemuan IMF - World Bank

"Ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Bank Indonesia Perry, Menteri Sri Mulyani, Menteri Luhut, dan rekan-rekan mereka," kata Lagarde saat mengunjungi lokasi gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin, 8 Oktober 2018.

Adapun Pertemuan IMF-World Bank digelar di Nusa Dua, Bali 8-14 Oktober 2018. Pertemuan ini merupakan ajang bagi menteri-menteri keuangan dan juga gubernur bank sentral untuk membicarakan mengenai kebijakan ekonomi dan fiskal di masing-masing negara maupun di dunia. Menanggapi perhelatan tersebut, banyak pihak menilai bahwa pertemuan tersebut akan digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengajukan utang baru kepada Bank Dunia maupun IMF.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan Pertemuan IMF-World Bank bukanlah ajang untuk mengajukan pinjaman kepada International Monetery Fund atau IMF maupun Bank Dunia. Menurut dia, dalam perhelatan ini, Pemerintah Indonesia hanya menjadi tuan rumah pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota-anggota IMF dan Bank Dunia.

Advertising
Advertising

"Tidak (ada rencana mengajukan pinjaman), karena IMF itu adalah institusi yang hanya melakukan pinjaman bagi negara yang mengalami krisis neraca pembayaran," kata Sri Mulyani saat menjelaskan kepada awak media di Medan Room, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018.

Sri Mulyani menjelaskan, pernyataan tersebut ia sampaikan untuk meluruskan isu yang berkembang sebelumnya bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk mengajukan pinjaman kepada IMF atau Bank Dunia. "
Banyak yang ingin mencoba untuk membuat seolah-olah ini menjadi isu," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengakui bahwa saat ini kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi banyak tantangan dan penyesuaian. Meskipun demikian, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini beralasan Indonesia tak ada niatan untuk mengajukan pinjaman karena kondisi fundamental ekonominya saat ini masih cukup baik.

Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak memiliki rencana untuk mengajukan hutang dalam Pertemuan IMF-World Bank 2018. "Saya ingin sampaikan juga tidak ada rencana kami dari pemerintah untuk berhutang kemana-mana. Kita negara berdaulat," ujar Luhut.

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

5 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

5 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

5 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

6 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

7 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

9 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

12 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya