TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan membantah bahwa penyelenggaraan Pertemuan IMF - World Bank di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018 diselenggarakan dengan cara yang mewah. Menurut dia, penyelenggaraan pertemuan itu dilakukan secara biasa-biasa saja.
Baca: Begini Kemewahan Mercedes-Benz E200 di Pertemuan IMF - World Bank
"Jadi kalau orang bilang IMF mewah, ya ngga ada mewah-mewah biasa-biasa saja. Ada yang bilang mobil mewah itu, itu saya kritik tadi," kata Luhut saat mengelar konferensi pers di Medan Room, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018.
Sebelumnya, netizen di media sosial ramai memperdebatkan mengenai penyelenggaraan Pertemuan IMF-World Bank 2018 yang dinilai sebagai pemborosan. Selain itu, pertemuan tersebut juga ramai dibicarakan karena dinilai tak memperhatikan kondisi Indonesia yang tengah mengalami bencana. Beberapa pihak bahkan meminta dana penyelenggaraan Pertemuan IMF digunakan untuk penanggulangan bencana.
Luhut mencontohkan salah satu yang menunjukkan bahwa penylenggaraan IMF-World Bank tidak mewah adalah penggunaan atau sewa mobil bagi para delegasi. Menurut Luhut mobil yang digunakan untuk para delegasi dalam acara ini pun menggunakan pabrikan cukup lama yakni Marcedes E200 tahun 2013.
"Saya pakai mobil itu buat dinas saja pun ngga mau pakai itu. Tapi karena seragam jadinya ya kami kasihlah itu," kata dia.
Malah, Luhut menerangkan sebelumnya pemerintah merencakan untuk menyewa mobil bagi para delegasi dengan jenis Toyota Camry. Namun dengan anggaran yang ada jumlahnya tidak mampu untuk meyewa sebanyak 400 mobil untuk kebutuhan para delegasi.
Selain itu, Luhut juga mencontoh para delegasi bahkan membayar sendiri biaya hotel untuk menginap para delegasi. Pemerintah Indonesia, kata dia, hanya menyediakan tempat untuk penyelenggaraan pertemuan.
Adapun sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melontarkan kritik ihwal penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetery Fund (IMF) dan World Bank atau IMF - World Bank untuk pemerintah. Kritik itu dia lontarkan melalui cuitan di akun Twitternya, @AndiArief_ selama beberapa hari belakangan menjelang pertemuan IMF-World Bank yang dimulai hari ini.
"Menurut kami terlalu besar anggarannya," kata Andi Arief ketika dikonfirmasi, Ahad malam, 7 Oktober 2018.
Andi pun mengatakan bahwa gelaran internasional di era SBY tak pernah menghabiskan anggaran negara seperti pertemuan IMF - World Bank ini. "Menghamburkan uang negara hampir triliunan buat pertemuan para rentenir, lalu berlindung bahwa di balik ini diajukan para menteri zaman SBY adalah dagelan," ujarnya.
DIAS PRASONGKO | BUDIARTI UTAMI PUTRI